Saturday, June 27, 2009

Motivasi Sukses

. Saturday, June 27, 2009

Apakah Anda akan melaksanakan sesuatu kalau Anda tidak memiliki motivasi ? Apakah yang mendorong orang untuk melakukan suatu aktivitas ? Apakah Anda sepakat kalau Anda melakukan sesuatu karena adanya motivasi ?

Kalau Anda memiliki motivasi yang kuat, maka Anda akan semangat melakukan kegiatan tersebut, sebaliknya kalau motivasi Anda lemah, Anda pun tidak akan mempunyai energi yang kuat untuk melaksanakannya.

Lalu apa itu motivasi ? Cerita berikut ini mungkin dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang motivasi.

Seorang pemuda bertemu dengan seorang filsuf Cina untuk mempelajari tentang rahasia kesuksesan. Pemuda itu bertanya kepada filsuf tersebut,”Apakah rahasia kesuksesan itu ?” “Rahasia kesuksesan adalah apabila Anda memiliki motivasi yang kuat,” jawab filsuf tersebut.
“Dari manakah asalnya motivasi itu ?” tanya pemuda itu lagi. Filsuf Cina ini lantas menjawab,”Motivasi itu datang dari tekadmu yang bulat.” “Lalu bagaimana caranya agar kita kita mempunyai tekad yang bulat ?” Menjawab pertanyaan itu, filsuf itu lantas memohon ijin untuk pergi sejenak. Beberapa menit berselang, dia kembali dengan membawa bejana besar berisi penuh air.

“Apakah kamu benar-benar ingin mengetahui dari mana tekad bulat itu berasal ?” tanya filsuf itu. “Tentu !” jawabnya. “Kalau begitu,” tutur sang filsuf Cina, “mendekatlah ke bejana yang berisi air itu dan lihatlah ke dalamnya.”

Pemuda itu lantas melihat bejana tersebut secara dekat. Tiba-tiba, sang filsuf Cina itu membenamkan kepala pemuda itu ke dalam bejana yang berisi air dengan menggunakan kedua tangannya. Beberapa detik berlalu, pemuda itu mulai mengeluarkan kepalanya dari bejana itu secara perlahan. Ketika dia merasa nyawanya semakin terancam, dia berusaha keras mengeluarkan kepalanya dari bejana besar itu demi menyelamatkan nyawanya.

Setelah keluar, dia langsung menatap sang filsuf dengan geram dan bertanya kepadanya,”Sebenarnya apa sih yang akan Anda lakukan ?” “Apa yang dapat kamu pelajari dari tindakan saya baru saja ?” tanya sang filsuf dengan santai sambil menyunggingkan senyuman. “Saya tidak memperoleh pelajaran apa pun.” “Tidak ?” balas sang filsuf,” kamu telah memperoleh pelajaran yang sangat banyak. Pada menit-menit pertama, kamu berupaya menyelamatkan nyawamu dari bejana yang berisi air itu, tetapi motivasimu untuk melakukan hal tersebut tidaklah kuat. Meski demikian, kamu tetap berkeinginan menyelamatkan nyawamu itu dengan mengerakkan dan memberikan perlawanan tetapi hanya sesaat saja karena motivasimu belum mencapai puncaknya. Akhirnya, dari dalam dirimu muncul keinginan yang demikian besar untuk menyelamatkan nyawamu. Saat itulah kamu berhasil melakukannya karena tidak seorang pun yang mampu menghalangi kekuatanmu kala itu.”
Dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, sang filsuf itu menambahkan,”Saat itulah, ketika kamu berkeinginan keras menyelamatkan nyawamu, tidak seorang pun yang dapat menghalangi keinginanmu itu.”

Dari kisah tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa keinginan merupakan kunci pertama menuju kesuksesan. Jadi, keinginan adalah benih yang harus ditanam di ladang kesuksesan karena rahasia kesuksesan adalah keinginan yang membara.

Kita sering mendengar, ada orang yang mengatakan,”Saya tidak bisa berhenti merokok.” Atau “Saya tidak bisa bangun pagi.” Atau,”Saya ingin berhenti minum kopi."

Anda tidak bisa karena tidak ada keinginan yang kuat dari Anda sendiri. Inilah faktor yang maha penting untuk mencapai kesuksesan. Mulai sekarang, tanamkan ‘keinginan’ yang kuat dari dalam diri Anda, apa sesungguhnya yang Anda inginkan. Semakin kuat keinginan Anda maka semakin kuat motivasi Anda, dan semakin kuat energi Anda.

Salam sukses !



1 comments:

hadi said...

salam
saya membaca blog bapak, setelah googling tentang internet marketing. tiba2 saya menjadi tertarik untuk terus membaca dan salahsatunya adalah motivasi ini. ada satu hal yang ingin saya tanyakan pak mengenai motivasi ini.
jika keinginan sudah bulat, ikhtiar sudah maksimal..tapi terbentur oleh keputusan orang lain (yang mana orang lain itu merupakan atasan pemegang kebijakan sehingga saya tidak bisa berbuat apa2), apalagi yang harus saya lakukan selain bertawakkal supaya tujuan saya terwujud?

Post a Comment