Monday, July 20, 2009

SIM dan Pelayanan Publik

. Monday, July 20, 2009

Teman saya pernah bilang,”Pelayanan publik yang gratis pastilah jelek, bahkan kalau bayar pun pasti tidak baik”. Perkataan teman saya itu ada benarnya juga. Coba kita lihat, toilet-toilet umum, hampir semuanya kotor, meskipun ada petugas yang bertugas di situ. Berbeda dengan toliet umum yang ada di mall-mall.

Namun pernyataan bahwa semua pelayanan publik tidak baik, tentu saja tidak benar. Paling tidak itu lah yang saya rasakan pada waktu memperpanjang SIM C saya yang telah habis. Saya hanya perlu menunggu beberapa menit untuk membuat SIM, berbeda dengan pada waktu saya memperoleh SIM 5 tahun yang lalu.

Beberapa waktu yang lalu, saya memperpanjang SIM C saya yang sudah habis. Berdasarkan informasi teman, saya bisa bisa memperpanjang SIM di BTC (Bandung Trade Centre) Bandung.

Saya pun mengikuti saran nya.
Saya tidak perlu antre terlalu lama, karena petugas di lokasi tersebut sudah siap melayani, tidak ada calo dan prosedurnya pun dirasa tidak berbelit. Saya hanya menyerahkan foto copy KTP, SIM yang akan diperpanjang, dan membayar Rp 90.000, serta test kesehatan dan kemudian mengisi data-data pribadi.

Sayangnya peralatan untuk pengambilan pas foto untuk pembuatan SIM di gedung BTC tersebut tidak berfungsi (rusak) sehingga semua peserta harus mengambil foto di Jl. Jawa (Polwiltabes). Berdasarkan keterangan teman-teman yang sudah pernah memperpanjang SIM, peralatan tersebut sudah cukup lama tidak berfungsi, namun sampai saat saya memperpanjang SIM perlataan tersebut belum diperbaiki.

Namun semua prosedur saya ikuti. Esok harinya saya hanya menunjukkan kwitansi pembayaran di loket tempat foto dan… tidak sampai 15 menit, SIM saya pun selesai.
Pelayanan untuk memperpanjang SIM saya rasakan sudah cukup bagus, jauh berbeda dengan 5 tahun yang lalu. Namun ada beberapa hal yang mesti perlu diperbaiki seperti perbaikan peralatan pengambilan foto di BTC, dan antrean di Polwiltabes. Jika peralatan pengambilan foto sudah baik, mungkin saya tidak perlu menghabiskan waktu untuk datang dan antre lagi di Jl Jawa. Perpanjangan SIM bisa dilakukan di satu lokasi tersebut sampai tuntas.

Selain itu, pada waktu menunjukkan kwitansi untuk pengambilan foto, semua peserta berebut saling mendahului karena tidak ada antrean nomor urut. Mungkin semua peserta kawatir kalau pengambilan foto akan berlangsung lama. Padahal kesan ‘lama’ sudah jauh sekali dari perkiraan sebelumnya begitu kita mengikuti proses pembuatan SIM tersebut.

Berdasarkan informasi yang saya terima proses perpanjangan SIM juga sangat sederhana, mudah dan cepat dapat diperoleh di pelayanan keliling yang disediakan Polwiltabes Bandung dan mangkal di tempat-tempat keramaian tertentu.

Jadi apa yang dikatakan teman saya dahulu tentang pelayanan publik tidak seluruhnya benar. Salut deh sama aparat kepolisian dan jajarannya untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya dalam proses perpanjangan SIM.

0 comments:

Post a Comment