Saturday, August 23, 2008

Time management

. Saturday, August 23, 2008

Tono sedang kebingungan, duduk termenung di meja kerjanya. Rupanya pekerjaannya begitu banyak sehingga tidak tahu mana yang harus dikerjakannya lebih dulu. Semuanya terasa penting dan begitu mendesak. Saking bingungnya sampai-sampai dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebaliknya, Deni kelihatan sangat sibuk setiap harinya. Tetapi ketika diperhatikan lebih seksama, ternyata hasilnya juga tidak seberapa. Kedua orang ini ketika pulang kelihatan fisiknya sangat melelahkan.

Pernahkan Anda mengalami seperti itu ? Jika itu yang Anda hadapi, berarti Anda harus belajar bagaimana mengelola hari kerja dengan lebih baik. Artinya Anda harus mengelola waktu Anda dengan baik.

Setiap orang mempunyai waktu 24 jam sehari. Tidak lebih dan tidak kurang ! Lalu kenapa ada orang yang dengan mudahnya bisa menyelesaikan pekerjaan hariannya ? Apakah dia bekerja lebih keras ?

Anda tidak perlu harus bekerja lebih keras, yang Anda perlukan adalah Anda harus bekerja sedikit lebih cerdik. Lalu bagaimana bekerja lebih cerdik itu ?

Andrew Carnegie membuat resep yang sangat ampuh untuk mengatasi hal tersebut. Kuncinya adalah bagaimana Anda mengelola waktu dengan lebih cerdik.

Setiap hari, sebelum Anda pulang kerja atau pada malam hari sebelum hari kerja berikutnya, buatlah daftar pekerjaan, apa yang harus Anda kerjakan esok hari di kantor. Rencana kerja tersebut kemudian diurutkan sesuai dengan prioritas, mulai dari yang paling penting dan mendesak.

Ingat perencanaan ini harus Anda lakukan malam harinya. Banyak orang yang keliru, membuat rencana kerja pada pagi harinya di kantor. Padahal pada pagi hari kita dalam keadaan fresh, dalam keadaan yang fit di mana otak dan badan kita masih segar. Jika anda membuat rencana kerja pada pagi hari itu, berarti Anda sudah menghabiskan waktu produktif Anda.
Pagi yang segar harusnya diisi dengan kegiatan produktif, hindari untuk membuka email yang dirasa tidak perlu, karena hal ini akan menguras energi yang Anda pada pagi hari yang segar itu. Hindari untuk melakukan hal-hal yang perlu.

Tapi mulailah menyelesaikanlah pekerjaan dari daftar pekerjaan yang telah Anda buat tersebut satu per satu, sesuai dengan prioritas yang telah Anda tetapkan. Kemudian jika Anda selesai mengerjakan satu rencana yang sudah Anda jadwalkan, coretlah rencana itu dari daftar tersebut. Demikian selanjutnya, kerjakan satu persatu.

Berusahalah membuat daftar rencana kerja dengan realistis, sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda mempunyai staff, sebagian pekerjaan tersebut dapat Anda delegasikan kepada staff bawahan Anda.

Jika anda disiplin mengerjakan kegiatan seperti itu, saya yakin Anda tidak akan kebingungan lagi seperti Tono atau Deni yang di awal kisah ini.

Bagaimana pendapat Anda ?

SALAM SUKSES !

0 comments:

Post a Comment