Friday, August 22, 2008

Orgasme

. Friday, August 22, 2008

Seorang teman saya hampir setiap kali mengeluhkan pekerjaan-pekerjaannya.

“ Uh.. capek sekali”.

“Pekerjaan ini menyita sebagian besar waktu ku”.

“Ah.. pekerjaan ini rasanya berat sekali.” Atau…

“Waduh aku bisa gila dengan pekerjaan-pekerjaan seperti ini”. Dan macam-macam lagi keluhannya.

“Tapi selesai khan, sukses khan ?”

“Ya sich.. tapi.. rasanya aku tidak mau bekerja seperti ini lagi”

Tapi dapatkah ia menghindar dari pekerjaan itu ? Tidak, karena itu memang tugas rutinnya. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau itulah job nya, kecuali dia mau keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain. Tapi apakah di tempat lain dia akan bisa santai ? Kalau saya melihat karakternya.. saya tidak yakin !

Banyak dari kita yangg terbebani dengan banyak pekerjaan sehari-hari. Tetapi pekerjaan baru selalu datang begitu pekerjaan yang lama telah selesai. Bukan hanya pekerjaan yang di kantor, begitu sampai rumah, anak-anak yang masih kecil ingin ditemani, dan baru bisa melanjutkan kalau mereka sudah bobok. Dan kadang-kadang harus menyempatkan mengobrol dengan istri, tetapi pekerjaan di kantor selalu terpikirkan. Kadang kita ingin menjadwalkan waktu santai, tapi kapan ? Besok, lusa.., hari minggu, bulan depan ?

Lalu, apa yang dapat Anda lakukan ? Jika mungkin, ambillah waktu santai dan jadwalkan. Jika kita bersantai atau rekreasi dengan keluarga, misalnya, usahakan bebaskan pikiran-pikiran tentang pekerjaan. Waktu santai, usahakan benar-benar santai. Santai sejenak dapat menghilangkan penat dan bebas dari pekerjaan.Hal ini juga berlaku kalau kita bekerja, bekerjalah dengan benar, jangan mikirin waktu santai. Bekerja dengan ‘benar’ akan memberikan hasil yang lebih baik.

Teman, terkadang suatu pekerjaan terkadang terasa susah atau berat tergantung pada bagaimana kita menjalaninya. Pekerjaan yang dilakukan dengan menyenangkan hasilnya jauh lebih baik daripada kita mengerutu terus.

Hasil suatu pekerjaan dapat disamakan dengan orgasme. Orgasme adalah titik akhir, tetapi untuk mencapainya perlu proses. Anda perlu melakukan foreplay sebelum mencapai orgasme agar orgasme semakin nikmat. Proses untuk mencapainya jauh lebih penting. Untuk mencapainya agar terasa lebih puas, kita merasa perlu merasakan kedekatan, bersentuhan dan bercakap-cakap.

Sama halnya kalau kita melakukan pekerjaan, proses untuk mencapainya jauh lebih penting daripada hasilnya. Pekerjaan dapat datang dan pergi, tetapi untuk merasakan hasilnya, kita pun juga harus merasakan dengan nikmat, bagaimana mencapainya.

Saya jadi teringat dengan pesan guru saya sewaktu SMA. Sebelum mendaki gunung beliau berpesan, mendakilah dan lihatlah nanti betapa indahnya kalau kita sampai ke puncak gunung. Tapi jangan lupa, nikmatilah alam, pemandangan, tumbuh-tumbuhan pada waktu Anda mendakinya. Nikmatilah foreplay seperti halnya orgasme.

SALAM SUKSES !

0 comments:

Post a Comment