Saturday, August 23, 2008

Fokus pada tujuan

. Saturday, August 23, 2008

Anda tentu pernah menonton lomba balap lari, entah dalam Olimpiade, Asen Games, PON, atau lomba lari lainnya. Apakah Anda betul-betul memperhatikan sikap peserta pada waktu lomba tersebut ? Ya, mereka semua fokus ke depan, fokus ke garis finish ! Peserta tidak ada yang lihat ke kiri, kanan atau ke belakang.

Cobalah Anda lari sekencang-kencangnya, dan pada saat itu Anda coba menoleh ke belakang. Apa yang Anda rasakan ? Energi Anda berkurang, bukan ? Sebagian tenaga Anda seperti tersedot sehingga pada saat Anda menoleh ke belakang, kecepatan lari Anda jadi berkurang. Begitu juga dengan orang balap lari, menoleh ke samping apalagi ke belakang dapat mengurangi energinya, dan … di saat itulah, ia bisa dilewati oleh pesaing-nya. Untuk menjadi pemenang, Anda harus fokus ke depan, fokus kepada hasil.

Seperti lomba lari tersebut, orang yang sukses juga harus fokus ke depan, fokus kepada hasil, fokus kepada tujuan. Kita memang harus belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu, tetapi kita tidak dikuasai oleh kesalahan-kesalahan tersebut.

Fokus ke depan berarti berpikir untuk sukses, membayangkan apa yang akan terjadi serta menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meraih sukses tersebut. Berpikir untuk sukses juga berarti bersikap optimis.

Fokus ke depan merupakan salah satu cara untuk membangun kekuatan mental kita. Ahli psikologi mengatakan bahwa mental kita dipengaruhi oleh ide, sikap, perasaan dan pikiran-pikiran tentang diri kita yang akan mempengaruhi kinerja kita. Ini akan mempengaruhi jalan hidup kita. Perilaku kita akan sejalan dengan sikap mental kita.

Jika kita bermental gagal, maka jalan hidup kita akan mengarah kepada kegagalan. Semakin kita bermental positif, maka akan semakin kuat energi kita mengarah kepada kesuksesan karena mental yang positif akan menghasilkan energi yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan itu.

Teman saya pernah belajar menyetir mobil, tetapi gagal karena menabrak seorang pengendara motor. Sejak kejadian tersebut dia tidak berani lagi mencoba belajar karena masih takut dan trauma dengan kejadian tersebut. Akhirnya sampai sekarang dia tidak bisa menyetir mobil. Kegagalan telah menguasai dan mempengaruhi perilakunya sehingga tidak berani mencoba lagi.

Mulai sekarang, marilah kita fokus ke depan, mengarahkan mental kita menuju kesuksesan. Mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Jangan takut gagal !
Focus on your future and don’t overly concern with past mistakes or failure.


SALAM SUKSES.

0 comments:

Post a Comment