Thursday, May 14, 2009

Teori Getok Tular

. Thursday, May 14, 2009

Teman saya begitu penasaran seperti apa sih film “Ayat-ayat Cinta” itu. Dia menonton karena tidak tahan dengan cerita teman-teman kantornya, dan tetangganya. Mereka Cuma bilang “Anda harus nonton, film nya bagus, rugi lho kalau ga nonton”.

Maka dia pun tidak mau ketinggalan pergi ke bioskop. Anda bisa membayangkan, berapa banyak orang yang menonton film tersebut justru karena pengaruh teman-temannya.
Hal ini juga terjadi pada film “Laskar Pelangi”. Semua orang penasaran kepingin menonton film tersebut. Apalagi melihat Presiden kita (Bapak SBY) juga menonton film tersebut.

Mereka tidak ketinggalan mampir ke bioskop karena apa yang dikenal dengan teori getok tular. Dalam bahasa kerennya, istilah tersebut dikenal dengan Word of Mouth. Dalam Bahasa Indonesia kedengarannya lebih bersahabat : pemasaran dari mulut ke mulut. James Gwee bilang pemasaran dengan cara ini adalah MLM (Marketing Lewat Mulut).
Anggaran promosi dari film ini tidaklah begitu besar, justru berita tentang film tersebut banyak dilansir media masa. Kemudian berita ini menyebar dari mulut ke mulut (getok tular).
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 80% dari pilihan pembeli terjadi karena adanya “rekomendasi” dari orang lain. Sukses teori getok tular ini pada dasarnya karena setiap orang suka menjadi pembawa berita. Kemampuan seseorang untuk memberi advis atau rekomendasi kepada orang lain membuatnya merasa lebih bergengsi. Rasanya ia sudah menjadi lebih pakar (expert).
Banyak bisnis kecil berkembang karena menggunakan jurus ini. Lihatlah Batagor Riri di Bandung. Tidak hanya pada hari libur, tapi pada hari-hari biasa pun ‘kafe’ ini selalu ramai dikunjungi pengunjung, padahal ‘kafe’ ini jarang atau bahkan tidak pernah beriklan. Pengunjung tahu dan berkunjung ke tempat ini karena cerita teman-temannya.

Pijak refleksi di kawasan Sarijadi juga mengandalkan teori getok tular ini. Karena kepagian tiba di tempat seminar – masih punya waktu sekitar 2 jam – teman saya memanfaatkan waktu tersebut untuk pijat refleksi. Karena puas dengan pelayanan tersebut dia menceritakan pengalamannya kepada para peserta lain. Akibatnya setelah selesai seminar, lima orang memanfaatkan jasa pijat refleksi ini. Itulah kekuatan getok tular ini.

Kiat menggunakan getok tular memang tidak membutuhkan biaya yang banyak tetapi sangat efektif. Syaratnya adalah produk atau jasa yang Anda tawarkan harus berkualitas. Artinya, produk atau jasa yang Anda tawarkan dapat memuaskan konsumen. Dengan demikian, maka konsumen tersebut akan menceritakannya kepad orang lain.

Untuk menggunakan teori ini Anda perlu menemukan orang yang tepat sebagai penyampai berita. Dalam masyarakat selalu saja ada orang tertentu yang bisa dipercaya dan didengar pendapatnya.

Sebutlah, tukang bengkel yang dianggap lebih tahu tentang seluk beluk sepeda motor. Kalau tukang bengkel bilang bahwa oli merek tertentu baik, banyak pelanggan yang mau menuruti nasihat mereka.

Saat ini getok tular dapat ditularkan melalui dunia maya seperti facebook, mailist, sms, youtube atau berbagai sarana melalui dunia internet atau handphone.

Begitu hebatnya teori getok tular ini, Anda hanya tinggal memanfaatkan orang-orang seperti ini yang mau merekomendasikan produk atau jasa Anda.

0 comments:

Post a Comment