Wednesday, November 25, 2009

DUNIA KAMPUS

. Wednesday, November 25, 2009

Rabu, 25 Januari 2006
Setidaknya ada 2 alasan utama mengapa Politeknik Pos (Poltek Pos) banyak peminatnya. Pertama, sebanyak 5 lulusan terbaik dari masing-masing jurusan untuk setiap angkatan bisa langsung diterima menjadi pegawai di PT Pos Indonesia. Alasan kedua yang justru dianggap lebih mendasar karena Politeknik yang sejak awal berdirinya tahun 2001 membuka 5 jurusan, memiliki komitmen untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar siap bekerja. PT Pos Indonesia selaku pendiri memang sengaja merancang Poltek Pos sebagai pendidikan tinggi vocational.


Kompetensi para lulusannya pun senantiasa diupayakan tidak hanya memenuhi standar nasional, tapi juga berstandar internasional. Demikian pula kurikulumnya bersifat implementatif yang dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tuntutan kompetensi yang berlaku di dunia industri. Untuk meningkatkan daya kompetensi mahasiswa dengan sertifikasi yang diakui dunia industri, di setiap jurusan senantiasa dilakukan uji kompetensi sehingga lulusannya tidak mengalami kesulitan lagi untuk menghadapi dunia kerja.


Yang tidak kalah pentingnya, Poltek yang bernaung di bawah Yayasan Bakti Pos Indonesia ini memelopori pembukaan sebuah jurusan yang baru pertama ada di perguruan tinggi di Indonesia yakni jurusan Logistik Bisnis. Dari 5 jurusan yang ada, jurusan Logistik Bisnis justru menjadi unggulan di Poltek Pos. Meski demikian, 4 jurusan lainnya yakni jurusan Akuntansi. Pemasaran, Teknik Informatika dan Manajemen Informatika tetap dibuat bernuansa logistik.


Mengapa demikian, karena menurut Kepala Humas Poltek Pos I Made Wirya Suputra, SE MM, seiring dengan tuntutan global, arus barang mulai dari penerimaan hingga penyerahan kepada konsumen akan terus meningkat mengikuti pertumbuhan kebutuhan logistik.yang senantiasa bergerak naik. Prospek peluang bisnis logistik yang masih terbuka luas seiring dengan terus meningkatnya perekonomian ini pula yang menjadi pertimbangan Poltek Pos membuka jurusan bisnis logistik yang memang baru pertama ada di dunia perguruan tinggi.


Dikatakan, selama ini banyak orang yang menganggap pekerjaan dan permasalahan dalam bidang operasional logistik hanya sekadar pengangkutan transportasi. Padahal, transportasi hanyalah bagian kecil dari kegiatan logistik.


Bisnis logistik justru mencakup banyak aspek antara lain yang berkaitan dengan kegiatan ekspor-impor, kepabeanan, distribusi, transportasi, warehousing, cargo& shipping, inventory, logistik information service, perpajakan, risiko dan asuransi. "Karenanya, kurikulum logistik bisnis juga dirancang agar lulusannya mempunyai kompetensi untuk menangani permasalahan dan pekerjaan di bidang operasional logistik yang memiliki beragam aspek tersebut," ujar Made.


Dengan berbekal keahlian di bidang bisnis logistik maka para lulusan jurusan ini memiliki peluang mengembangkan karir dalam manajerial pada perusahaan freight forwarder, kurir, retail, distributor, terminal peti kemas, transportasi, shipping serta perusahaan-perusahaan manufaktur dan jasa lainnya.


Dukungan Fasilitas


Poltek Pos yang sejak Agustus 2005 dipimpin oleh Sutrisno Ph.D dari ITB sudah berhasil meluluskan 800 orang. Mereka itu berasal dari 2 angkatan yakni angkatan pertama sebanyak 300 orang dan angkatan kedua 500 orang. Para lulusan tersebut umumnya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, dan terdapat juga yang bekerja di sejumlah perusahaan swasta dan asing di samping 50 di antaranya diterima langsung bekerja di lingkungan PT Pos Indonesia.


Yang diterima bekerja di PT Pos tersebut, terdiri dari 25 orang lulusan angkatan pertama dan 25 orang angkatan kedua. Mereka itu diambil masing-masing 5 besar dari setiap jurusan sesuai dengan janji PT Pos Indonesia saat awal pendirian Politeknik ini. Namun apakah 25 lulusan terbaik setiap angkatan itu akan tetap diterima langsung bekerja di PT Pos Indonesia, tentunya tergantung BUMN itu juga. "Yang jelas, dengan kurikulum dan dukungan fasilitas yang lengkap, lulusan Poltek Pos tidak akan kesulitan dalam memasuki dunia kerja," ujar I Made Wirya saat dihubungi Selasa kemarin.


Dukungan fasilitas dan sarana pendukung lainnya yang dimiliki Poltek Pos memang sangat membantu terhadap kelancaran aktivitas belajar mengajar sehingga mahasiswa benar-benar dapat merasakan atmosfir pendidikan yang berkualitas tinggi. Sejak berdiri, Poltek Pos ini memang langsung menempati kampus yang cukup representatif di kawasan berhawa sejuk Sarijadi, Bandung Utara yakni komplek Pusdiklat Pos.


Selain ruang perkuliahan yang cukup nyaman, sarana pendukung pendidikan yang berbasis teknologi juga lengkap mulai dari laboratorium komputer hingga laboratorium bahasa. Laboratorium komputer sebagai tempat praktik untuk melengkapi teori-teori dalam rangka mempersiapkan calon-calon tenaga operator yang profesional dan terampil terdiri atas Laboratorium Jaringan, Lab Sisop, Programming, Aplikasi, Basis Data, Lab Multimedia dan Lab Simulasi.


Tersedianya jaringan wireles LAN (Wi-Fi) memungkinan mahasiswa mengakses internet tanpa kabel di Kampus Politeknik Pos. Sedangkan kegiatan kemahasiswaan yang menjadi wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa bisa dilakukan melalui extrakuler bahasa Inggris, Mandarin dan Jepang untuk berkompetisi dalam lingkungan global.


Dalam proses pembelajaran, Poltek Pos tidak menganut faham searah sebagaimana umumnya perguruan tinggi, melainkan dengan cara interaktif. Pimpinan perguruan tinggi ini juga menetapkan sebuah ketentuan yang benar-benar berpihak kepada mahasiswa yakni tidak boleh ada jam yang hilang bagi para dosen untuk menyampaikan mata kuliahnya. Misalnya, dalam satu semester, seorang dosen harus mengadakan pertemuan sebanyak 12 atau 15 kali untuk mata kuliahnya tidak boleh satu kali pertemuan pun hilang begitu saja.


Bilamana ada dosen yang berhalangan pada jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, sang dosen tersebut harus mencari dosen lain untuk mengganti jadual tersebut. Setelah itu jadual dosen pengganti tersebut akan digunakan dosen yang berhalangan tadi untuk mengisi jadual yang tertinggal. "Jadi mahasiswa tidak sampai dirugikan," kata Ngurah Agung, mahasiswa Poltek Pos asal Denpasar, Bali.


Berbicara mengenai tenaga pengajar, 75 persen berasal dari praktisi dan 25 persen lainnya dari kalangan akademisi. Kini Poltek Pos memiliki sekitar 1.900 mahasiswa dari 5 jurusan yang ada. (LM Sinaga)


http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=133741

0 comments:

Post a Comment