Tuesday, January 6, 2009

Angsa Bertelur Emas

. Tuesday, January 6, 2009

Fable ini berkisah tentang seorang petani miskin yang pada suatu hari menemukan sebutir telur emas yang berkilau di sarang angsa peliharaannya. Pada mulanya ia berpikir ini pasti semacam tipuan. Tetapi, ketika ia akan membuangnya, ia berpikir-pikir lagi dan membawanya pulang untuk memeriksanya.

Telur itu ternyata emas murni. Si petani tidak percaya akan keberuntungannya. Ia menjadi semakin tidak percaya ketika pada hari berikutnya pengalaman tersebut berulang kembali. Hari demi hari ia bangun dan bergegas menuju sarang dan menemukan satu lagi telur emas. Ia menjadi sangat kaya ; semua ini kelihatannya seperti sesuatu yang mustahil menjadi kenyataan.

Namun sewaktu ia bertambah kaya timbul pula sifat tamak dan tidak sabar. Tidak sabar menunggu hari demi hari untuk mendapatkan telur emas tersebut, akhirnya si petani memutuskan untuk membunuh sang angsa dan meraup semua telur emas sekaligus. Tetapi, ketika ia membuka perut angsa tersebut, ternyata kosong. Tidak ada telur emas – dan sekarang tidak ada cara untuk mendapatkan telur emas lagi. Si petani telah menghancurkan angsa yang menghasilkan telur-telur tersebut.

Fabel ini mengajarkan kepada kita bahwa kita seharusnya bukan memusatkan pada hasil, tetapi harus ada keseimbangan antara hasil dan perbuatan. Jika Anda fokus kepada telur emas, tetapi mengabaikan angsanya (misalnya tidak memelihara angsa tersebut dengan baik), maka Anda segera akan kehilangan aset Anda. Demikian pula sebaliknya, jika Anda hanya mengurus angsanya, tetapi tidak memperhatikan telur emasnya, maka Anda tidak akan memiliki persediaan yang diperlukan untuk memberi makan diri Anda atau angsa Anda sendiri.

Seseorang yang memusatkan hanya kepada hasil, misalnya penjualan, hanya berorientasi jangka pendek. Dia tidak lagi menggunakan norma-norma atau kaidah yang berlaku. Segala perbuatan dan segala cara bisa dilakukan, yang penting adalah hasil ! Tentu saja cara ini keliru.

Misalnya sebuah restoran yang menjual sup ayam, rasanya lezat dan banyak diminati pelanggan. Restoran ini tidak pernah sepi dari hari ke hari. Untuk meningkatkan keuntungan (orientasi pada hasil), pemilik restoran tersebut kemudian mengubah sup ayam yang semula kental menjadi agak encer. Dalam waktu singkat, penjualan dan laba perusahaan meningkat karena biaya yang lebih rendah.

Namun, karena rasa sup ayam tersebut mulai berkurang karena lebih encer, sedikit demi sedikit pelanggan mulai berkurang karena kepercayaan hilang. Akhirnya restoran tersebut merugi dan akhirnya bangkrut. Meskipun pemilik restoran berusaha keras mengembalikan kepercayaan pelanggan, namun karena kepercayaan pelanggan sudah hilang maka sulit untuk dipulihkan kembali. Angsa yang menghasilkan telur tersebut sudah hilang (mati).

Ada juga restoran yang banyak memperhatikan pelanggan, namun kurang memperdulikan karyawan (yang merupakan asset perusahaan) akhirnya bangkrut juga karena pelayanan pelanggan yang menjadi buruk. Ini disebabkan karena karyawan sangat tertekan dan kurang diperhatikan. Jadi perusahaan ini kurang memelihara assetnya yaitu karyawan.

Fokus yang berlebihan pada asset juga tidak baik karena dapat mengakibatkan mesin yang rusak, rekening bank menipis, dan hubungan yang buruk. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan, apa yang dihasilkan atau diinginkan dengan kemampuan atau cara menghasilkan.

Perlakukanlah karyawan dengan baik karena ia merupakan aset bagi perusahaan. Peliharalah asset-aset produksi, seperti ruangan kelas, fasilitas belajar, dan perlakukan pelanggan sebagai pelanggan yang memberi kehidupan bagi perusahaan.

Terlalu berfokus pada hasil, tanpa memperhatikan asset-aset (angsa yang menghasilkan telur emas) berarti tidak menjalankan keseimbangan antara faktor produksi dengan hasil yang diinginkan.

Ibarat menyalakan sebuah lilin pada kedua ujungnya untuk mendapatkan lebih banyak telur emas tapi akhirnya menjadi sakit atau terbakar. Inilah prinsip keseimbangan yang disampaikan oleh Steven Covey : keseimbangan antara hasil atau yang diinginkan dengan asset atau kemampuan produksi. Kita dapat bekerja bersamanya atau menentangnya, tetapi keseimbangan antara angsa dan telur emas harus tetap ada jika ingin sukses.

Salam luar biasa sukses !

0 comments:

Post a Comment