Saturday, January 2, 2010

CSR : menigkatkan image ?

. Saturday, January 2, 2010

Saat ini CSR begitu hangat dibicarakan orang, utamanya perusahaan-perusahaan besar baik swasta maupun BUMN. CSR dianggap begitu penting karena dapat mendongkrak image perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang ‘kepepet’ pun tidak ketinggalan untuk berbicara CSR.


Bagi mereka CSR adalah kewajiban yang memang harus dilaksanakan. CSR menunjukkan kepedulian kepada masyarakat, karena dari masyarakat lah mereka memperoleh keuntungan. Tanpa masyarakat, perusahaan tidak bisa tumbuh dan mendapatkan laba. Demikian kira-kira pendapat mereka.


CSR dimanifestasikan dalam berbagai bentuk. Banyak perusahaan yang mensponsori pembangunan sekolah, rumah sakit, atau tempat peribadatan. Banyak perusahaan menyumbangkan dana yang tidak sedikit pada waktu bencana di suatu daerah.


Betulkan CSR dapat meningkatkan image perusahaan ? Tunggu dulu, karena tidak semua perusahaan mampu meningkatkan image mereka dengan CSR. Ternyata sikap masyarakat terhadap perusahaan tersebut tetap saja tidak berubah. Apanya yang salah ?


Kita lihat kasus Lapindo. Apakah perusahaan kelompok Bakrie ini mampu meningkatan image perusahaan dengan CSR ? Saya yakin jawabannya tidak. Mengapa ? Karena dampak dari kasus Lapindo ini sudah sangat besar, meskipun Lapindo mengganti total kerugian warga yang tertimpa musibah Lapindo, belum tentu bisa meningkatkan citra positif perusahaan. Warga masyarakat sudah ‘kelewat marah’ dengan situasi ini. Selain itu, ganti rugi yang dilakukan oleh perusahaan memang sudah sewajarnya dilakukan. Menurut saya, ini bukanlah program CSR, tetapi kasus hukum !


Bagaimana dengan perusahaan rokok ? Perusahaan menggelontorkan banyak dana untuk program CSR, tetapi masyakarat tetap saja menolaknya. Banyak masyarakat yang tidak mendukung perusahaan rokok. Demikian juga untuk perusahaan bir, masyarakat tetap saja mencemoohkannya.


Beberapa perusahaan lagi cukup banyak menyumbangkan dana untuk kegiatan sosial, tetap saja masyarakat tidak antusias menggunakan produknya. Pada waktu bencana di Aceh, kita lihat banyak perusahaan yang tiba-tiba ‘baik hati’ dengan menyumbangkan sejumlah dana kepada masyarakat. Namun banyak pula yang tidak berhasil mendongkrak citra perusahaan. Atau perusahaan tidak peduli, apa dampaknya bagi perusahaan. Ikut program CSR karena ikut-ikuta trend CSR masa kini.


Jadi jangan cuma mengandalkan kepada CSR semata kemudian berharap image perusahaan langsung meningkat. CSR memang hal yang harus dilakukan perusahaan. Namun CSR bukanlah ‘jimat’ untuk dapat menyelamatkan perusahaan.


CSR harus dibangun atas dasar landasan perusahaan yang kuat. Jika perusahaan sudah kuat, kualitasnya bagus, pelayanan bagus, pokoknya semuanya bagus… (he..he), maka CSR tentu sangat didukung oleh masyakarat. Jika manfaat yang dirasakan masyarakat berdampak langsung dan terkait dengan kehidupannya,maka masyarakat akan menggangap perusahaan yang melakukan CSR tersebut memang sungguh-sungguh membantunya.


Di situlah CSR akan terasa bagi perusahaan. Jadi jangan bangga karena perusahaan Anda melakukan CSR. Pernahkah Anda mengukur dampak CSR bagi perusahaan ? Cobalah ukur bagaimana dampak CSR bagi perusahaan, Anda bisa terkejut karenanya !

0 comments:

Post a Comment