Sunday, December 27, 2009

2012

. Sunday, December 27, 2009

Anda sudah menonton film 2012 ? Meskipun Anda belum menonton film ini, saya berani memastikan, Anda sudah mendengar tentang film ini yang tentu saja banyak yang pro dan kontra nya. Semakin banyak dipertentangkan, semakin besar animo masyarakat untuk menonton film ini.


Buktinya, tiket yang terjual di tiap bioskop selalu ludes terjual. Bahkan penonton rela antre untuk mendapatkan tiket, dan ada yang jauh-jauh hari sudah memesannya.


Membicarakan masa depan memang menarik bagi banyak orang. Rasa ingin tahu orang-orang tentang masa depan membuat film ini laris manis bak kacang goreng.


Terlepas dari pro dan kontra film 2012, namun ada hikmah yang dapat kita ambil dari sisi bisnis. Yaitu apa yang akan terjadia di masa mendatang. Apakah betul kejadian seperti film 2012 tersebut benar-benar bakal terjadi ? Sebagian besar memang tidak mempercayainya.


Saya tidak akan membahas kebenaran film tersebut, namun lebih dari sisi bisnisnya dan peramalan untuk masa mendatang. Bagi seorang pebisnis, meramal masa depan merupakan suatu keharusan. Apa yang akan terjadi tahun depan, atau lebih jauh lagi ke depan, apa yang akan terjadi 5 tahun yang akan datang ? Dapatkah kita meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan ?


Meramal untuk masa mendatang memang sangat sulit dan membutuhkan kepiawaian. Namun ada teknik-teknik yang dapat digunakan untuk melihat situasi bisnis masa depan. Alat-alat atau metode yang digunakan dapat berupa alat statistik seperti metode least square, regresi linier, exponential smoothing, dan masih banyak metode statistik lainnya. Sudah banyak pula software yang bisa membantu peramalan di masa depan. Namun statistik atau software itu hanya bisa digunakan kalau ada data apa yang telah terjadi di masa lalu dan di masa sekarang. Tanpa itu, metode statistik tidak akan banyak berguna.


Kemampuan untuk menganalisis data masa lampau dan masa kini juga turut menentukan ‘peramalan’ di masa depan. Pada waktu saya mengajar mata kuliah Sales Force Management, banyakmahasiswa yang kesulitan dalam menentukan perkiraan penjualan di masa depan karena tidak mempunyai data yang akurat. Bahkan perusahaan-perusahaan besar pun kadang membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membuat peramalan karena tidak tersedianya data yang akurat.


Di luar dari metode statistic tersebut di atas, kemampuan meramal di masa depan ditentukan oleh ketajaman seorang pebisnis atau pemimpin perusahaan dalam melihat situasi bisnis di masa depan dan akan menentukan ‘nasib’ perusahaan yang dipimpinnya. Ketajaman ini bisa diperoleh lewat ‘intuisi’ yang sudah terasah karena pengalaman yang telah diperolehnya.


Perusahaan-perusahaan yang maju adalah perusahaan yang mampu melihat ke masa depan. Pemimpinnya biasanya memiliki visi yang tajam dalam melihat masa depan, sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan sangat kreatif dan inovatif untuk mengantisipasi apa yang sudah ‘diramalkan’ di masa depan tersebut. Banyak pemimpin yang bisa mengambil keputusan dengan tepat karena kemampuannya meramalkan masa depan.


Bapak Garuda Sugardo bisa disebut pemimpin paling visioner di negeri ini (Indonesia) yang kerap disebut sebagai "Bapak Seluler Indonesia". Ia sangat berjasa bagi lahir dan berkembangnya TELKOMSEL dan TELKOMFlexi.


Tentu saja kita semua tidak bisa memastikan apakah kejadian-kejadian yang sudah diramalkan akan betul-betul terjadi, karena banyak hal bisa terjadi secara tidak terduga. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi peramalan yang dilakukan yang tidak mungkin semuanya bisa dimaksukkan ke dalam model tadi.


Namun bagaimana pun, seorang pebisnis tetap harus mencoba meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan khususnya untuk mengantisipasi tindakan-tindakan yang akan dilakukan agar bisa menang dalam kompetisi.


2012 memang film fiksi, tetapi tetap menarik karena berbicara tentang masa depan. Sudah sepantasnya menjadikan perusahaan berpikir tentang masa depan seperti film 2012 tersebut.


Apa yang akan terjadi dengan bisnis Anda di tahun 2012 ? Semuanya ditentukan oleh kemampuan Anda dalam mengantisipasinya dengan tindakan-tindakan saat ini.


Selamat bekerja !

0 comments:

Post a Comment