Sunday, February 22, 2009

Don't judge the book by it's cover

. Sunday, February 22, 2009

Cobalah renungkan, apa yang Anda pikirkan bila bertemu pertama kali dengan seseorang ? Pastilah Anda memberikan penilaian dalam hati. Sering sekali kita terlalu cepat menilai seseorang, apakah karena penampilannya, atau karena fisiknya - memandang terlalu rendah kepada orang tersebut.

Seorang pegawai loket (customer service) kadang tidak perduli ketika seseorang berpakaian biasa saja – kalau tidak disebut agak kumal, dengan rambut yang agak acak-acakan, dan bau keringat lagi - datang ke kantornya. Pegawai ini merasa bahwa orang ini pastilah bukan prospek yang baik.

Lalu apa yang terjadi ?

Dia membawa kiriman yang cukup banyak untuk dikirim melalui jasa kurir tertentu, jumlah transaksinya cukup banyak. Siapa sebenarnya dia ? Ternyata dia adalah sopir yang disuruh oleh Boss nya untuk mengirimkan barang-barang melalui suatu jasa kurir. Orang ini adalah kepercayaan “Si Boss” sehingga bisa sangat menentukan keputusan Boss nya itu. Lalu bagaimana Anda memperlakukan orang seperti itu.

Pada awalnya yang skeptis lalu berubah menjadi baik karena melihat pada barang yang dikirim, dan transaksi kiriman yang cukup besar. Jika ia tidak merasa nyaman dengan pelayanan yang Anda berikan, bisa saja ia merekomendasikan kepada Boss nya agar memilih tempat pengiriman yang lain.

Seorang pegawai bank juga mengalami hal yang sama. Begitu melihat penampilan seorang nasabah yang berpakaian seadanya, lalu memberikan penilaian awal, pastilah orang ini menabung dalam jumlah ratusan ribu saja, atau menarik tabungannya. Ternyata dia membawa cek dengan nilai yang cukup banyak.

Kita juga sering melihat apa yang kelihatan dimiliki oleh orang tersebut. Misalnya, ketika kita melihat seseorang naik sepeda motor ke tempat kita, lalu dengan cepat memberikan penilaian tentang siapa dia, dengan menganggap pastilah dia seorang dari ekonomi lemah. Kita belum tahu, siapa sebenarnya dia.

Nah, hati-hatilah menilai seseorang, jangan cuma melihat penampilan luarnya saja. Kita semua pernah diberitahu, jangan menilai buku dari sampulnya. Banyak hal yang aneh sering terjadi di lingkungan kita. Orang kaya kadang tidak memperlihatkan kekayaannya. Orang yang pintar kelihatannya biasa-biasa saja, atau orang yang berkuasa tidak bisa dikenal dari penampilannya, seorang yang kurus ternyata adalah seorang jago karateka.

Seorang penjualan juga sering mengabaikan hal ini. Orang yang kelihatan biasa-biasa saja ternyata menyimpan potensi yang besar untuk membeli. Kenalilah seseorang dengan lebih baik, apakah dengan cara mencari informasi melalui orang lain, teman sekantor, atau berkomunikasi dengannya. Terutama dalam bisnis, lakukanlah sikap yang baik kepada semua orang.

Jalinlah persahabatan dengan siapa saja, tanpa memandang siapa dia, apakah dari keluarga ekonomi yang kurang mampu atau kaya, cacat fisik dan sebagainya. Siapa tahu dia bisa adalah prospek yang sangat potensial atau paling tidak dia bisa memberikan referensi kepada kita.

Jadi, berhati-hatilah menilai seseorang dari penampilannya. Don’t judge the book by it’s cover.

Bagaimana pendapat Anda ?

SALAM SUKSES !

0 comments:

Post a Comment