Ketika saya memberikan pelatihan tentang intrapreneurship khususnya menyinggung kreativitas, banyak peserta secara creative mendefinisikan makna suatu keativitas. Melihat pada kamus kreativitas, definisi kreativitas begitu banyak dan perlu perdebatan panjang untuk mencapai rumusan yang disepakati.
Namun, dalam tulisan ini saya akan memaparkan definisi kreativitas dari para peserta tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Kreativitas adalah menjadi berbeda dengan yang lain
2. Meningkatkan nilai tambah suatu produk.
3. Menjadi serupa dengan yang popular.
4. Menambah manfaat baru.
5. Menciptakan cara-cara baru.
6. Menambah perbedaan dari yang standar.
7. Menambah sesuatu di luar kebiasaan.
8. Radikal melawan kelaziman.
9. Menciptakan gaya baru.
10. Menciptakan sesuatu yang baru.
11. Lebih cepat dari yang lain.
12. Dan lain-lain….
Silakan ditambahin lagi jika Anda mau menambah sesuai dengan kreativitas Anda.
Bila bicara tentang kreativitas, tidak lepas dari fungsi otak kanan manusia. Kalau otak kiri berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya logis, analistik, kuantitatif, matematis, maka otak kanan berkaitan dengan kreativitas, imajinatif, seni, warna, irama. Orang-orang dominan menggunakan otak kiri akan lebih banyak berpikir dan hitung-hitungan. Kreativitas menjadi mahal karena tidak semua orang mampu menggunakan otak kanan.
Coba Anda ingat-ingat kembali fenomena Kopi Starbucks. Tidak seperti kopi lainnya, dengan tetap menjaga kualitas dan sentuhan kreativitas yang unik, Starbucks mampu menjual secangkir kopi dengan harga Rp 40.000. Penjualan kopi Starbucks dikemas dengan cara modern – dengan suasana kafe yang santai dengan aroma kopi yang khas.
Extra Joss, mampu mendobrak pasar karena keluar dari pakem kemasan minuman dalam botol dengan menyediakan minuman dalam bentuk serbuk dalam sachet – praktis dan murah karena tidak perlu membeli botol nya. Extra Joss memunculkan tag line dalam iklannya yaitu “ Ini biangnya, buat apa membeli botolnya”
Bahkan Oreo mampu menciptakan brand awareness dan melakukan penetrasi pasar dengan iklan-iklannya yang kreatif yang mengusung iklan “Diputar, dijilat, terus dicelupin” – menciptakan cara baru dalam makan roti. Oreo menciptakan cara baru makan biscuit dengan cara yang sensasional.
Jika Anda ke Lembang, coba perhatikan di pinggir jalan menuju Lembang. Anda mungkin kaget karena ada Tahu Lembang dengan tokonya yang mirip Pom Bensin. Kios ini ramai dikunjungi konsumen karena penasaran dan kiosnya unik serta menarik – menciptakan sesuatu yang mirip dengan yang popular (Pom Bensin).
Itulah sebagian contoh kreativitas yang dilakukan perusahaan untuk mampu bersaing di tengah persaingan yang super ketat ini. Banyak lagi contoh-contoh perusahaan yang mampu melejit di tengah persaingan yang sulit karena mereka kreatif – menggunakan otak kanan ketimbang otak kiri.
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda diberikan tantangan untuk menciptakan produk baru ? Menyerah ? Tentu saja tidak ! Anda pasti akan memeras otak dan berusaha mencari ide. Nah… gunakan otak kanan untuk bekerja. Caranya ? saya akan bahas pada tulisan saya yang lain.
Ayo … asah otak kanan Anda untuk meningkatkan kreativitas Anda.
About Me
- I Made Wirya Saputra, SE, MM
- Seorang dosen, trainer dan praktisi serta pengamat di bidang marketing, manajemen, dan bisnis.
Labels
- Berita Pendidikan (2)
- Customer Service (12)
- Kepuasan Pelanggan (7)
- Logistik (4)
- Manajemen (10)
- Marketing (41)
- Motivasi (56)
- Pelayanan Memuaskan (27)
- Quotes (1)
- Self Improvement (11)
- Selling (11)
- Time Management (2)
Monday, March 21, 2011
Kr34TiViT45
Labels: Manajemen
Subscribe to:
Posts (Atom)