Konsep pemasaran telah berubah dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, masih banyak pelaku bisnis yang menggunakan konsep-konsep pemasaran yang masih lama. Dalam konsep yang lama, pemasaran dimulai dari dalam perusahaan yaitu fokus kepada produk, sedangkan dalam konsep yang baru, aktivitas pemasaran dimulai dari kebutuhan konsumen. Berikut perkembangan konsep pemasaran dalam kegiatan pemasaran.
Production Oriented: Dalam konsep ini, fokus bisnis bukan pada kebutuhan pelanggan, tetapi bagaimana menghasilkan produk secara efisien. Agar efisien, produksi dilakukan secara masal sehingga tercapai skala ekonomis. Jadi dengan skla ekonomis, maka biaya akan efisien dan dengan demikian akan dapat memaksimalkan keuntungan.
Product Orientation: Dalam konsep ini perusahaan harus membuat produk yang berkualitas. Perusahaan berkeyakinan, bahwa dengan membuat produk yang berkualitas, perusahaan akan memperoleh penjualan yang tinggi karena pada dasarnya konsumen akan memilih produk yang berkualitas.
Sales Orientation: Pada konsep ini, perusahaan membuat suatu produk kemudian melakukan usaha-usaha penjualan. Fokusnya adalah pada menjual produk. Dengan usaha penjualan maka konsumen dapat dibujuk untuk membeli produk perusahaan. Masalahnya adalah belum tentu konsumen menyukai produk tersebut, sering terjadi konsumen merasa dipaksa untuk membeli produk .
Market Orientation: Berbeda dengan konsep-konsep sebelumnya, pada konsep ini, perusahaan sudah berorientasi kepada pelanggan. Perusahaan mencoba memahami kebutuhan pelanggan dengan melalui metode riset tertentu. Kemudian perusahaan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen berdasarkan dengan hasil riset tersebut.
Dilihat dari perkembangan konsep pemasaran tersebut di atas, ketiga konsep pertama berorientasi dari produk perusahaan dan memandang dari tugas perusahaan, dan melakukan usaha penjualan untuk meningkatkan penjualan. Konsep yang terakhir inilah yang disebut sebagai konsep pemasaran yaitu bahwa kegiatan pemasaran dimulai dari usaha mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian perusahaan merumuskan produk yang memenuhi keinginan pelanggan tersebut. Harga-harga ditetapkan kemudian dilakukan usaha-usaha promosi dan distribusi dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen tersebut. Dalam era sekarang ini, sudah seharusnya Anda berpijak pada konsep yang terakhir yaitu konsep pemasaran.
Menurut Kotler, konsep pemasaran bersandar pada empat tiang utama yaitu :
1. Fokus pada pasar. Perusahaan akan berhasil lebih baik bila mereka mempersiapkan program pemasaran yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.
2. Orientasi pada pelanggan.Sesuai dengan penjelasan di atas, orientasi kepada pelanggan atau pasar berarti memahami kebutuhan pelanggan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.
3. Pemasaran yang terkoordinasi. Maksudnya koordinasi antara unit-unit di bidang pemasaran itu sendiri seperti sales force, bagian promosi, distribusi dan lain-lain. Koordinasi juga harus dilakukan dengan bagian lain seperti bagian keuangan, pergudangan, produksi dan sebagainya. Artinya, semua bagian harus menaruh pehatian terhadap pemasaran. Hermawan kartajaya menyebutnya “everybody is a marketer”.
4. Memperoleh keuntungan. Untuk hidup dan berkembang, perusahaan harus memperoleh keuntungan. Pemasaran harus dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk mampu memenuhi kebutuhan operasional. Kecuali untuk perusahaan non-profit, perusahaan harus dapat menarik dana dari lembaga-lembaga pemberi dana (lembaga donor).
Dengan memahami konsep pemasaran tersebut, Anda dapat mengubah paradigma Anda tentang pemasaran yang akan berpengaruh terhadap langkah-langkah Anda dalam membuat strategi pemasaran.
Jika Anda masih berpegang pada konsep penjualan atau konsep produk, maka siap-siaplah Anda untuk ditinggalkan pelanggan Anda. Karena pada jaman sekarang ini, pelanggan lebih melek informasi, barang atau jasa yang ada sangat banyak sehingga tersedia pilihan yang banyak bagi pelanggan. Pelanggan mudah untuk pindah dari satu produk ke produk lainnya, dari satu perusahaan ke peusahaan lainnya.
Pahamilah pelanggan Anda dengan berpegang pada konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler tersebut di atas, karena pelanggan Anda saat ini adalah raja.

About Me
- I Made Wirya Saputra, SE, MM
- Seorang dosen, trainer dan praktisi serta pengamat di bidang marketing, manajemen, dan bisnis.
Labels
- Berita Pendidikan (2)
- Customer Service (12)
- Kepuasan Pelanggan (7)
- Logistik (4)
- Manajemen (10)
- Marketing (41)
- Motivasi (56)
- Pelayanan Memuaskan (27)
- Quotes (1)
- Self Improvement (11)
- Selling (11)
- Time Management (2)
Blog Archive
-
▼
2009
(101)
-
▼
June
(18)
- Marketing Concept
- Motivasi Sukses
- DAYA SAING (COMPETITIVE ADVANTAGE)
- Bank Emosi Anda
- Fleksibel
- Motivate yourself
- Marketing : Start from setting goals
- USP Untuk Memenangkan Persaingan
- Zona Kenyamanan
- Marketing Mix
- Keteladanan
- Kepuasan pelanggan
- 10 Hukum Motivasi
- Quality is Our Tradition !
- I love Monday
- Crowd Marketing
- Look Professional
- Be a sniper, not just Rambo
-
▼
June
(18)
Tuesday, June 30, 2009
Marketing Concept
Labels: MarketingSaturday, June 27, 2009
Motivasi Sukses
Labels: MotivasiApakah Anda akan melaksanakan sesuatu kalau Anda tidak memiliki motivasi ? Apakah yang mendorong orang untuk melakukan suatu aktivitas ? Apakah Anda sepakat kalau Anda melakukan sesuatu karena adanya motivasi ?
“Dari manakah asalnya motivasi itu ?” tanya pemuda itu lagi. Filsuf Cina ini lantas menjawab,”Motivasi itu datang dari tekadmu yang bulat.” “Lalu bagaimana caranya agar kita kita mempunyai tekad yang bulat ?” Menjawab pertanyaan itu, filsuf itu lantas memohon ijin untuk pergi sejenak. Beberapa menit berselang, dia kembali dengan membawa bejana besar berisi penuh air.
Dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, sang filsuf itu menambahkan,”Saat itulah, ketika kamu berkeinginan keras menyelamatkan nyawamu, tidak seorang pun yang dapat menghalangi keinginanmu itu.”
DAYA SAING (COMPETITIVE ADVANTAGE)
Salah satu kunci keberhasilan suatu usaha adalah perusahaan harus memiliki dan mempertahankan daya saing. Perusahaan yang tidak memiliki daya saing tidak akan berhasil di pasar.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui daya saing produk atau perusahaan Anda adalah dengan bertanya ‘Apa keunggulan produk saya dibandingkan pesaing?’. Sederhananya adalah, apa yang paling baik dibandingkan dengan produk pesaing. Unggul atau baik menurut Anda belum tentu unggul menurut konsumen, oleh karena itu Anda harus selalu mengecek dan bertanya kepada konsumen, apakah keunggulan yang Anda tetapkan dapat dirasakan atau sudah sesuai dengan persepsi konsumen Anda.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperoleh daya saing. Anda dapat menawarkan produk yang lebih murah, dan kemampuan Anda membedakan produk Anda dengan poduk lain. Yang terakhir ini sering disebut sebagai diferensiasi. Mari kita bahas satu persatu.
Harga yang murah. Harga murah artinya tidak sekedar murah, namun tetap mempertahanka kualitas. Kualitas sama tapi harga yang lebih murah tentu saja lebih menguntungkan konsumen. Akan lebih baik lagi bila harga murah tetapi mampu memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan pesaing. Umumnya perusahaan yang menawarkan produk yang lebih murah adalah perusahaan yang umumnya dapat melakukan efisiensi. Dalam istilah Michael Potter, perusahaan mempunyai keunggulan dari segi biaya (cost leadership). Dengan efisiensi ini, perusahaan mampu memperoleh margin yang sama atau lebih besar meskipun menetapkan harga yang murah karena biaya yang lebih kecil.
Secara keseluruhan, perusahaan akan memperoleh keuntungan dan mampu bertahan karena dengan harga yang lebih murah, maka jumlah volume penjualan akan bertambah. Dengan jumlah penjualan yang besar (dengan demikian produksi juga semakin besar) maka biaya variabel per unit cost akan kecil.
Namun memaksakan menawarkan produk yang lebih murah, perlu dipertimbangkan efek negatifnya bagi perusahaan karena bukan tidak mungkin perusahaan akan mengalami kerugian jika tidak mampu mengejar volume penjualan. Pertama, karena tidak bisa menutupi biaya. Kedua, perusahaan mendapatkan margin atau keuntungan yang tipis, sehingga sulit untuk berkembang. Ketiga, perusahaan mungkin tidak bisa mempertahakan kualitas produk sehingga konsumen meninggalkan perusahaan. Jadi menetapkan harga murah perlu perhitungan yang matang dengan mempertimbangkan biaya-biaya dan rencana jangka panjang.
Differensiasi. Melakukan diferensiasi berarti menawarkan atau melakukan hal yang berbeda dibandingkan dengan pesaing. Sesuatu yang Anda tawarkan berbeda, akan memberikan perhatian bagi konsumen. Berbeda, maksudnya bukan hanya ‘sekedar’ berbeda, misalnya berbeda hanya dalam kemasan, tetapi perbedaan tersebut haruslah unik, atau bisa memberikan nilai tambah yang tidak bisa diberikan produk pesaing Anda.
Pada waktu konsumen mencari suatu produk, jika produk Anda kelihatan berbeda, paling tidak ada perhatian dari konsumen. Jika produk Anda sama dengan produk pesaing Anda, apalagi Anda memasuki pasar belakangan, bisa dipastikan konsumen akan memilh produk yang biasa mereka beli/ gunakan. Nah dengan perbedaan inilah, maka perhatian konsumen akan dapat tertuju kepaa produk Anda.
Ingat prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Minat (interest) akan dapat dibangkitkan apabila sudah ada perhatian (attention) dari konsumen.
Pelayanan.
Pelayanan juga dapat dijadikan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan yang dapat memberikan service excellence dapat memuaskan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Saat ini, perusahaan-perusahaan bersaing terutama dalam memanjakan pelanggannya, yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.
Para pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada mereka. Perusahaan yang mampu menghasilkan produk terbaik belum tentu dapat bersaing di pasar jika tidak mampu menyampaikan produk tersebut dengan baik kepada pelanggan.
Anda bebas untuk menentukan daya saing seperti apa yang ingin Anda ciptakan agar Anda unggul di pasar. Pedoman tersebut di atas dapat memberikan arah untuk menciptakan daya saing bagi perusahaan Anda.
Thursday, June 25, 2009
Bank Emosi Anda
Labels: Self ImprovementAnda pasti tahu apa itu rekening bank, tempat kita menyimpan uang. Di sana kita bisa menarik dan menyetorkan sejumlah uang. Tidak setiap orang mempunyai rekening bank, namun dalam kehidupan ini, setiap orang mempunyai rekening bank emosi.
Apa itu bank emosi ? Rekening bank emosi adalah suatu kiasan di mana seseorang bisa mempunyai sejumlah kepercayaan (deposito) dalam membina hubungan. Seperti halnya rekening bank, maka deposito kepercayaan dalam bank emosi ini pun bisa ditarik (di debet) maupun disimpan (di kredit).
Seseorang akan percaya kepada Anda kalau Anda mempunyai deposito bank emosi yang banyak, dan demikian juga sebaliknya. Bahkan deposito yang banyak ini akan mampu menutupi penarikan-penarikan rekening deposito yang Anda miliki. Jika Anda mempunyai kesalahan yang kecil (penarikan atau debet), maka deposito kepercayaan yang ada dalam diri Anda akan menutupinya.
Bagaimana caranya menjaga atau menambah cadangan dalam rekening bank emosi ini ? Anda dapat menambah deposito ke dalam bank emosi Anda dengan melalui kejujuran. Anda sering berlaku jujur kepada teman Anda, maka teman-teman Anda akan senang dengan Anda. Seorang mantan mahasiswa saya bercerita, di tempat kerja dia sangat dipercaya oleh pemilik usahanya (boss). Bahkan bisa dikatakan, dia sekarang menjadi tangan kanannya untuk urusan-urusan bisnisnya.
Pada mulanya boss nya memberikan kepercayaan untuk mengantarkan kiriman. Karena rajin dan JUJUR, maka dia dipercaya untuk mengantarkan sejumlah uang. Selanjutnya jumlah uang yang dipercayakan kepadanya semakin besar. Saat ini dia dipercaya memegang kunci kantor dan brankas dengan tanggung jawab jumlah uang yang cukup besar. Berkat kejujurannya itu pula, dia bahkan sering diminta untuk menemani si boss. Boss nya betul-betul percaya kepadanya. Ini berarti deposito dalam rekening bank emosi nya tersimpan cukup banyak. Kesalahan kecil yang dilakukannya menjadi tidak berarti.
Apa yang terjadi kalau dia kemudian tidak jujur atau berkhianat ? Tentu boss nya tidak akan pernah percaya lagi kepadanya. Deposito dalam rekening bank emosinya akan terkuras, bisa-bisa habis. Berkhianat adalah penarikan yang besar dari deposito Anda, sebaliknya menjaga komitmen atau janji adalah deposito besar.
Cara lain untuk menambah deposito rekening bank emosi Anda adalah dengan melalui kebaikan, keramahan, sopan santun, menepati janji, minta maaf dan setia kepada yang tidak hadir. Sebaliknya Anda bisa mengurangi deposito bank emosi Anda dengan bersikap tidak hormat, semena-mena, berkata kasar, atau berkhianat.
Meminta maaf yang tulus kalau Anda berbuat kesalahan juga pantas dilakukan untuk menambah deposito bank emosi Anda. Berapa banyak kejadian buruk yang terjadi hanya karena seseorang tidak mau meminta maaf, atau kalaupun meminta maaf namun kata-kata atau intonasi yang keluar dari mulutnya tidak tulus.
Tingkat kepercayaan orang lain kepada Anda bisa bertambah tinggi atau berkurang tergantung kepada tindakan-tindakan Anda. Isilah rekening bank emosi Anda dengan hal-hal positif seperti di atas agar kepercayaan teman, rekan atau boss Anda kepada Anda selalu bertambah.
Fleksibel
Dalam semua situasi di atas, Anda tentu harus mengambil keputusan terbaik yang dapat Anda lakukan. Tentu Anda tidak akan tinggal diam, berkeluh kesah, menyesal, menunggu atau tidak melakukan aktivitas apa pun.
Saturday, June 20, 2009
Motivate yourself
Labels: Motivasi, Self ImprovementBerdasarkan teori motivasi, pada dasarnya seseorang dapat digolongkan ke dalam kelompok X (teori X) atau ke dalam kelompok Y (menurut teori Y). Mereka yang meyakini teori X berkeyakinan bahwa orang tersebut pada dasarnya adalah pemalas. Mereka harus dimotivasi secara terus menerus. Sedangkan mereka yang meyakini teori Y menyatakan bahwa pada dasarnya orang mampu mengatur dirinya sendiri dan mampu memotivasi dirinya sendiri.
Marketing : Start from setting goals
Sebelum Anda melakukan aktivitas marketing, tanyakan dulu kepada diri Anda sendiri, apa tujuan Anda melakukan kegiatan tersebut. Mengapa ? Karena semua kegiatan marketing, dimulai dari penentuan tujuan. Apa tujuan marketing ?
Ibarat melepaskan anak panah, Anda harus tahu ke mana anak panah tersebut akan dituju. Sama seperti marketing, bagaimana agar usaha-usaha atau strategi yang djalankan harus mencapai sasaran. Jadi percuma suatu kegiatan marketing dilaksanakan kalau tidak ada sasaran. Seorang marketing harus secara kreatif membuat suatu program marketing dengan sasaran yang jelas.
Sasaran-sasaran biasanya berupa target-target tertentu secara terukur. Ukurannya antara lain :
· Sales volume, bisa dalam rupiah (dolar) atau unit. Berapa rupiah penjualan yang diinginkan.
· Market share yaitu persentase dari total pasar
· Profit, yaitu berapa keuntungan yang ingin Anda raih (dalam rupiah atau dolar).
· Pertumbuhan, yaitu seberapa besar (berapa persen) bisnis Anda tumbuh dari sebelumnya.
Sasaran akhir dari suatu kegiatan marketing adalah biaya-biaya yang dikeluarkan atau investasi . Kegiatan marketing yang dilakukan harus menguntungkan. Jika tidak menguntungkan, maka biaya tersebut seolah tidak ada hasilnya, tidak berguna, dan cenderung foya-foya.
Menguntungkan juga mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya dari sisi perusahaan, tetapi dari sudut pandang pelanggan. Artinya, pelanggan pun harus untung dengan membeli produk atau menggunakan jasa Anda.
Jika pelanggan untung maka ikatan dengan pelanggan Anda akan lama, atau dengan kata lain, lebih terjamin kontinuitas pembelian oleh pelanggan. Sebaliknya, jika pelanggan rugi, maka pelanggan akan kapok dan tidak akan membeli lagi dari perusahaan kita.
Tujuan marketing seperti tersebut di atas dapat dilihat hanya dari dua sisi yaitu : produk (produk apa yang dijual), dan pasar (siapa target market Anda). Jadi mencangkup jenis produk yang dijual kepada pasar tertentu. Dengan mendefinisikan kedua hal tersebut maka keuntungan, volume penjualan, market share dapat di terjemahkan lebih lanjut.
Suatu sasaran harus jelas, namun harus realistis, dan lugas. Dalam bahasa marketing, suatu sasaran harus SMART. Yang dimaksud dengan SMART adalah :
· Spesifik yaitu tujuan harus spesifik tentang apa yang diinginkan.
· Measurable yaitu suatu tujuan harus dapat diukur
· Achievable yaitu suatu tujuan dapat dicapai. Apakah tujuan yang Anda tetapkan yakin dapat Anda capai ?
· Realistic yaitu suatu tujuan yang ditetapkan dipertimbangkan sesuai dengan kemampuan Anda agar realistik
· Time yaitu ada jangka waktunya, kapan atau berapa lama tujuan tersebut harus dapat dicapai.
Tanpa sasaran yang SMART, sulit bagi perusahaan untuk menentukan langkah-langkah marketing yang akan diambil. Anda bisa memilih tujuan marketing sesuai dengan kepentingan Anda. Beberapa contoh pernyataan sasaran yang dapat Anda tetapkan :
Sales volume : perusahaan mampu menjual sebanyak 2 juta unit sepeda motor selama 1 tahun. Sales volume juga dapat ditentukan dengan angka mata uang (rupiah), misalnya selama 1 tahun mendatang jumlah penjualan perusahaan meningkat dari Rp 2 Milyar menjadi Rp 5 milyar.
Market share : perusahaan memperoleh market share sebanyak 10% pada tahun 2009.
Profit : perusahaan memperoleh laba atau keuntungan sebesar Rp 5 milyar dalam tahun 2009.
Itulah contoh tujuan-tujuan marketing. Jadi sebelum Anda melangkah, tentukanlah apa tujuan Anda sehingga strategi-strategi yang Anda jalankan nantinya lebih focus.
Start from setting goals !
Friday, June 19, 2009
USP Untuk Memenangkan Persaingan
Labels: MarketingApa itu USP ? USP atau Unique Selling Proposition atau sering juga disebut dengan Unique Selling Point secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kelebihan produk atau perusahaan Anda dibandingkan dengan pesaing. Jadi USP adalah keunikan dan keunggulan perusahaan Anda dibandingkan pesaing. Unik saja tidak cukup, tapi juga harus unggul atau lebih dibandingkan pesaing. USP juga dapat dikatakan sebagai janji perusahaan kepada pelanggan-pelangganya.
Banyak perusahaan yang saat ini tanpa disadari sebenarnya sudah menggunakan konsep USP untuk mengkampanyekan perusahaan atau produknya melalui slogan-slogan perusahaan .
Misalnya, kalau suatu rumah makan menyampaikan slogan seperti ini : “fresh and higieness”. Apa yang Anda pikirkan kalau mendengar slogan tersebut ? Perusahaan tersebut ingin menyampaikan kepada pelanggan bahwa produknya unggul karena “fresh dan higieness”. Jadi bukan karena makanannya enak !
Contoh lainnya, sebuah perusahaan kurir melontarkan slogan : “Overnight delivery”, berarti bahwa perusahaan tersebut berjanji bahwa perusahaan sanggup mengantarkan produknya hanya dalam satu malam. Kemungkinan perusahaan lain belum ada yang bisa memberikan jasa tersebut, atau perusahaan tersebut unggul untuk overnight delivery.
Sebuah supermarket mengklaim bahwa produk-produk yang dijual lebih murah dari supermarket lainya. Ini adalah USP bagi perusahaan tersebut !
Ada dua manfaat utama yang akan Anda peroleh dalam membangun USP, yaitu pelanggan akan mudah membedakan produk atau perusahaan Anda dari perusahaan pesaing Anda. Selain itu, pelanggan akan menerima manfaat atau merasakan kelebihan-kelebihan perusahaan Anda dan tim Anda akan focus bagaimana menawarkan atau mengelola keunggulan atau keunikan produk Anda.
Pelanggan Anda akan mudah mengingat USP Anda melalui slogan-slogan yang Anda tampilkan. Tapi selain dengan slogan, kelebihan-kelebihan perusahaan Anda dapat ditampilkan dengan kampanye periklanan yang menunjukkan kelebihan perusahaan Anda dibandingkan pesaing.
USP bisa berubah mengikuti perkembangan lingkungan dan proses bisnis. Tentunya, keunikan dan keunggulan tersebut harus dikelola secara terus menerus dan konsisten.
Kenali USP perusahaan Anda, sempurnakan dan kemudian sampaikan USP tersebut kepada pelanggan dengan slogan-slogan yang menarik atau dengan periklanan yang menarik.
Jika Anda konsisten memelihara USP tersebut maka USP akan menjadi sarana untuk memenangkan persaingan.
Sunday, June 14, 2009
Zona Kenyamanan
Labels: Motivasi, Self ImprovementDalam hidup ini kita sering merasa di dalam batas zona kenyamanan (comfort zone), yaitu di mana kita merasa nyaman dan menikmati berada dalam zona ini. Sebaliknya, zona di mana kita tidak merasa nyaman berada di luar batas kenyaman tersebut. Kalau digambarkan dengan sebuah lingkaran, di dalam lingkaran adalah zona nyaman dan di luar lingkaran adalah zona yang tidak nyaman.
Di luar zona nyaman, kita biasanya merasa tegang, cemas atau khawatir atau takut berbuat kesalahan. Misalnya, bila kita merasa bahwa berbicara di depan umum adalah sulit atau menakutkan, maka zona ini berada di luar lingkaran dan merupakan zona yang tidak nyaman. Contoh lain, misalnya ketika kita berada di suatu daerah yang baru, di mana tidak ada orang yang kita kenal, kita merasa canggung, gugup atau takut bertemu dengan orang lain. Atau contoh yang lain, kita terbiasa untuk bangun siang yang tentu saja sangat nikmat bagi kebanyakan orang, maka zona ini disebut zona nyaman, bangun pagi adalah zona ketidaknyamanan.
Contoh lain lagi : misalnya, Anda seorang karyawan atau staff yang memperoleh gaji sedikit di atas UMR. Kadang orang merasa nyaman dengan kondisi tersebut karena merasa gajinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehari-hari. Dengan rasa nyaman tersebut, orang biasanya tidak terpikir untuk melakukan sesuatu yang bisa mengubah nasibnya. Perilakunya akan senantiasa terpatri sebagai seorang karyawan biasa. Tentu untuk keluar dari zona tersebut tidak mudah, apalagi pola pikirnya untuk menjadi seorang karyawan sudah mengakar dalam perilakunya. Bangun pagi saja kadang sulit bagi sebagian orang karena sudah merasa nyaman dengan kondisi seperti itu.
Lalu bagaimana caranya agar bisa keluar dari zona nyaman ?
Untuk keluar dari zona nyaman, kita perlu belajar hal-hal yang baru. Tentu saja kesalahan-kesalahan mungkin bisa terjadi. Tapi dari situlah kita belajar. Setelah kita belajar kita akan merasan nyaman dengan zona yang baru ini. Itu berarti zona kenyamanan kita sudah berubah menjadi semakin luas.
Yang jelas, Anda harus mencoba dan dan belajar dari kesalahan. Untuk menjadi seorang public speaker Anda harus sering berlatih tampil di depan orang banyak. Untuk menjadi seorang entrepreneur, Anda harus mencoba dan belajar dari orang-orang yang sudah berhasil. Untuk bisa bangun pagi, Anda harus punya niat dan mau mengorbankan ketidaknyamanan Anda di pagi hari.
Jadi, apabila kita menginginkan perubahan terhadap diri kita, kita harus keluar dari zona nyaman ini, dan ini umumnya membutuhkan usaha dan kerja keras. Mengapa ? karena untuk melakukan perubahan, harus ada perubahan dalam sikap dan perilaku. Karena orang merasa nyaman bila berada dalam zona nyaman ini, namanya juga zona nyaman ! Memang, kadang-kadang kita sulit untuk berubah. Namun kalau Anda tidak pernah mencoba, maka zona nyaman Anda akan selalu kecil.
Di dalam bisnis, Honda motor terlena di dalam zona nyaman - menjadi pemimpin pasar sehingga disalip oleh Yamaha Motor. Terlena sehingga kurang berinovasi sehingga akhirnya kalah oleh Yamaha Mio, meskipun akhirnya bangkit lagi.
Saturday, June 13, 2009
Marketing Mix
Labels: MarketingJika Anda seorang pemasaran, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah 4P atau yang lebih dikenal dengan Marketing Mix atau bauran pemasaran. 4P meliputi unsur Product, Price, Place dan Promotion. Marketing Mix ini biasa digunakan untuk memperoleh posisi dalam persaingan yang serba kompetitif ini.
Banyak orang melihat strategi pemasaran hanya dengan melihat bauran pemasaran. Meskipun pemikiran tersebut terlalu sempit, namun memahami 4 P secara benar dan utuh akan membantu Anda membuat program-program pemasaran.
Friday, June 12, 2009
Keteladanan
Labels: Motivasi, Self ImprovementSeorang ayah memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak merokok dan menjelaskan bahwa merokok itu dapat membahayakan kesehatan. Suatu ketika, anaknya melihat ayahnya merokok. Anaknya tentunya bertanya mengapa ayah merokok, padahal kata ayahnya merokok itu dapat membahayakan kesehatan.
Thursday, June 11, 2009
Kepuasan pelanggan
Labels: Marketing, Pelayanan MemuaskanSetiap pelanggan ingin dilayani dengan baik dan kebutuhan-kebutuhannya dipenuhi. Sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Semakin baik perusahaan melayani pelanggan, maka pelanggan akan merasa bahagia dan akhirnya puas. Meskipun bukan merupakan hal yang baru, kepuasan pelanggan masih sangat relevan untuk dibahas oleh perusahaan. Bagi suatu perusahaan kecil, mungkin mereka tidak menaruh perhatian yang mendalam tentang pengertian kepuasan pelanggan. Yang penting bagi mereka adalah bagaimana agar pelanggan mereka kembali lagi membeli dari perusahaannya, karena hal ini akan mempengaruhi kinerja keuangan yang berkelanjutan. Inilah tujuan sebenarnya dari kepuasan pelanggan. Lalu apa itu kepuasan pelanggan? Bagaimana seharusnya perusahaan memuaskan pelanggan ?
Terlebih dahulu kita harus tahu dulu siapa atau pelanggan mana yang harus dipuaskan. Semua yang Anda layani adalah pelanggan. Bawahan Anda, rekan kerja Anda, atasan Anda adalah pelanggan Anda. Orang yang membeli dari Anda atau perusahaan Anda, orang yang memasok produk-produk atau bahan mentah kepada Anda juga pelanggan Anda. Jenis pelanggan yang pertama dapat dikategorikan sebagai pelanggan internal, sedangkan yang kedua termasuk kategori pelanggan eksternal. Pelanggan-pelanggan ini semuanya menginginkan kepuasan terhadap pelayanan yang Anda berikan.
Kepuasan akan terjadi apabila kinerja yang diberikan sama atau melebihi harapan pelanggan Anda. Tepat seperti yang disebut oleh Kotler, bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkatan perasaaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya. Atau dapat dikatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Pelanggan tidak akan puas kalau pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi. Pelanggan akan puas kalau persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. Jadi untuk memuaskan pelanggan, kuncinya sederhana yaitu berikanlah sesuai atau lebih dari yang diharapkan pelanggan Anda.
Misalnya, jika Anda harus memberikan laporan kepada atasan Anda, apa yang harus Anda lakukan supaya atasan Anda puas ? Berikanlah laporan secara tepat waktu, bahkan bukan hanya tepat waktu tetapi lebih cepat dari yang diminta atasan Anda. Misalnya atasan Anda minta agar laporan diserahkan pukul 8 pagi, namun Anda menyerahkan laporan jam 07.30 pagi, pasti atasan Anda puas, tentu dengan syarat laporan Anda bagus. Atau atasan Anda minta data-data penjualan bagian penjualan, tetapi Anda memberikan laporan lengkap dengan analisisnya atau bahkan dilengkapi dengan penyajian grafik yang lebih lengkap. Inilah yang namanya melebihi harapan atasan Anda. Jika apa yang Anda berikan melebihi harapan atasan Anda, maka atasan Anda akan puas.
Anda memberikan ‘janji’ kepada pelanggan Anda bahwa kiriman Anda akan sampai dalam satu hari. Kemudian kiriman tersebut sudah sampai dalam waktu kurang dari satu hari, maka pelanggan Anda akan puas. Sebaliknya ketidakpuasan akan terjadi kalau kiriman Anda sampai melebihi satu hari.
Demikian juga, apabila Anda membeli suatu produk tertentu, tentu Anda akan berharap bahwa produk tersebut dapat berfungsi dengan baik. Apabila harapan Anda terpenuhi, maka Anda akan puas, dan sebaliknya, Anda akan kecewa.
Kepuasan pelanggan bersifat tidak statis, artinya standar kepuasan pelanggan akan selalu berubah. Banyak faktor yang menyebabkan standar kepuasan pelanggan berubah. Misalnya pesaing Anda mampu memberikan layanan pengiriman kurang dari satu hari, maka harapan pelanggan yang tadinya berharap kiriman sampai dalam satu hari akan berubah karena terpengaruh oleh janji yang diberikan oleh pesaing. Dalam hal ini, harapan pelanggan sudah berubah. Jika Anda masih memberikan pelayanan seperti itu (kiriman sampai dalam satu hari) sementara pesaing Anda sudah berubah – mampu menyampaikan kiriman kurang dari satu hari, maka pelanggan tidak akan puas dengan pelayanan Anda karena harapannya sudah berubah.
Faktor lain yang mempengaruhi harapan pelanggan adalah kejelasan informasi sehingga harapan pelanggan terlalu tinggi. Atau Anda mungkin berjanji di luar kemampuan Anda sehingga pelanggan Anda mempunyai harapan yang tinggi. Kepuasan juga terjadi karena pengalaman-pengalaman pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa Anda. Dengan demikian, setiap pengalaman baru akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Apa yang harus Anda lakukan ? Pertama, Anda harus terus-menerus meningkatkan layanan Anda. Kedua, Anda bisa mengelola harapan pelanggan dengan memberikan informasi yang jelas dan lengkap. Yang jelas Anda harus mengetahui apa harapan pelanggan-pelanggan Anda, kemudian memenuhinya. Semakin detail Anda mengetahui harapan pelanggan dan kemudian berhasil memenuhinya, maka keberhasilan pencapaian kepuasan pelanggan akan semakin tinggi.
Tuesday, June 9, 2009
10 Hukum Motivasi
Labels: MotivasiSaya sering menerima pertanyaan dari mahasiswa saya, bagaimana cara memotivasi orang lain atau bawahan ? Pertanyaan ini kelihatan sederhana namun jawabannya bisa luas, karena banyak cara untuk memotivasi orang lain. Namun ada prinsip-prinsip yang harus diikuti untuk dapat memotivasi orang lain. Saya sering menyebutnya ‘HUKUM’. Mengapa hukum ? Hukum mengandung arti bahwa apabila kita melanggarnya maka kita akan menerima hukuman. Baiklah, mari kita lihat hukum ini satu per satu.
Hukum 1 : Kita harus termotivasi supaya dapat memotivasi
Sebelum Anda memotivasi orang lain, pertama-tama Anda harus termotivasi, sebab tidak mungkin Anda memotivasi orang lain kalau Anda sendiri tidak termotivasi. Cobalah tanyakan pada diri sendiri, manajer seperti apa yang Anda inginkan ? Manajer yang antusias, berpikir positif, selalu membawa berita baik untuk diceritakan, pemimpin yang memberi contoh. Nah itu artinya, pemimpin tersebut adalah pemimpin yang termotivasi. Sama halnya kalau Anda menginginkan anak buah Anda termotivasi, maka terlebih dahulu Anda harus termotivasi.
Mengapa tim sepakbola berusaha untuk menyarangkan gol ke gawang lawan. Tentu mereka punya tujuan. Pelatih menggunakan sarana tujuan untuk memotivasi tim mereka. Mengapa Anda bekerja ? Adakah tujuan sudah Anda tetapkan ? Penting untuk diingat bahwa tujuan haruslah tujuan segera, sebab tujuan jangka panjang dapat melemahkan motivasi Anda.
Motivasi tidak berlangsung lama, tetapi harus selalu dipelihara. Seperti halnya balon, jika ditiup Anda harus mengikat lehernya agar udara di dalam balon tetap dapat dipertahankan. Anda boleh saja mengikuti banyak seminar motivasi, tetapi kalau Anda tidak mampu memelihara motivasi Anda, maka setelah selesai seminar, motivasi Anda akan turun lagi. Anda bisa termotivasi di rumah, tapi begitu sampai di kantor bisa sebaliknya : demotivasi. Anda harus menciptakan cara-cara atau metode untuk membangkitkan motivasi anak buah Anda.
Pengakuan bisa bermacam-macam seperti penghargaan, sapaan, ucapan terima kasih, pujian dan sebagainya. Banyak pimpinan perusahaan yang memberikan pengakuan-pengakuan seperti ini untuk memotivasi karyawannya.
Melibatkan karyawan dalam penciptaan ide-ide seperti pencapaian tujuan, efisiensi akan dapat memotivasi karyawan atau anak buah Anda. Anda hanya perlu mendengarkan ide-ide yang mereka kemukakan kemudian libatkan mereka dalam proses tersebut, maka mereka akan bangga kalau ide-ide mereka diterima.
Pada waktu kita melihat diri mengalami kemajuan, bergerak ke depan, serta meraih prestasi, kita akan selalu lebih termotivasi. Sebaliknya, ketika kita melihat diri bergerak mundur, kita akan kehilangan motivasi. Para pemimpin harus memastikan bahwa bawahan-bawahan mereka mendapatkan informasi tentang adanya kemajuan sekecil apa pun. Di masa sulit, pemimpin akan menekankan kembali beberapa hal atau aktivitas ketika tim itu berhasil membuat peningkatan.
Besikaplah realistis, jangan membuat target telalu tinggi, sebab karyawan justru akan kehilangan motivasi. Mereka bisa menjadi frustasi karena berpikir bahwa targetnya tidak mungkin tercapai. Suatu tantangan akan memotivasi apabila orang itu berpikir bahwa dirinya memiliki kesempatan untuk sukses. Orang bisa menjadikan pekerjaan seseorang lebih menantang dengan cara memberi orang tersebut pekerjaan terbesar yang bisa ditanganinya – dengan tanggung jawab ini, tentu ia akan meraih prestasi. Tantanglah seseorang untuk melakukan pekerjaan yang bernilai, maka mereka akan melakukannya.
Seorang manajer yang bisa memotivasi secara efektif akan berusaha dengan berbagai cara untuk memicu orang lain supaya bisa masuk ke dalam situasi atau perilaku yang termotivasi. Setiap orang memiliki sumbu dan mereka dapat dinyalakan supaya tetap hidup.
Setiap orang mempunyai perasaan memiliki. Semakin kecil unit kerja tempat mereka berada, akan semakin besar loyalitas, motivasi, maupun upaya mereka. Untuk memotivasi mereka maka anak buah Anda harus dilibatkan sebagai bagian dari tim.
Pemimpin akan memberi inspirasi kepada bawahannya melalui tindakan. Orang akan jauh lebih termotivasi untuk bersikap loyal dan supportif terhadap kepemimpinan yang memberi inspirasi. Di dalam hampir setiap bisnis terdapat masa-masa manajer harus melindungi bawahan-nya dari kritikan atau serangan pihak lain. Di saat seperti ini, kepemimpinan akan menggantilan fungsi manajemen – pemimpin akan membela anak buahnya dan akan mengambil tanggung jawab penuh atas kritik yang muncul.
Quality is Our Tradition !
Demikian motto yang disandang oleh Universitas Gajah Mada pada waktu saya kuliah di sana. Kembali ke Bandung, ternyata di Bandung juga ada kampus yang menyandang motto tersebut. Entah siapa yang mulai lebih dulu, yang jelas kualitas adalah menjadi keharusan bagi setiap perusahaan untuk memenangkan pasar. Kualitas memang seharusnya menjadi tradisi bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dalam pemasaran, kualitas memegang peranan yang sangat penting agar dapat dipercaya oleh pelanggan.
Monday, June 8, 2009
I love Monday
Labels: MotivasiSaturday, June 6, 2009
Crowd Marketing
Labels: Marketing, Pelayanan MemuaskanCobalah Anda lewat di warung dekat lapangan Supratman. Setiap hari, warung tersebut ramai dikunjungi pembeli. Saya melihat banyak mobil dan sepeda motor parkir di sekitar warung tersebut. Saya jadi merenung, kalau banyak pembeli yang ke sana pastilah makanan yang disajikan enak. Saya lalu membuktikan dan mencoba makan di warung tersebut dan ternyata benar, enak ! Suasananya jangan bandingkan dengan restoran, namanya juga warung. Harga ? Harganya terjangkau ! Bandingkan dengan harga makanan di suatu restoran dengan jenis makanan yang sama.
Saya juga pernah membuktikan enaknya makanan suatu rumah makan ‘warung tegal’. Warung tegal yang satu ini berlokasi dekat dengan perkantoran. Saya memperkirakan pengunjungnya bukan hanya dari sekitar perkantoran tersebut karena banyak juga mobil-mobil dan sepeda motor yang parkir di depan warung tersebut. Saya berani memastikan, pasti makanan dari warung tersebut enak. Saya lalu mencobanya, dan… benar… enak ! Tidak seperti warung tegal pada umumnya, warung tegal ini bersih, dan suasana di dalam warung cukup representatif bagi orang perkantoran.
Hal yang sama saya lihat warung sate di Jl. Anggrek, selalu ramai dikunjungi pembeli, bahkan pembeli rela untuk antre membeli. Satu gerobak sate yang dibawa penjual habis dalam waktu kira-kira 4 jam. Mengapa orang-orang ini rela antre di warung kaki lima seperti itu ? Tentu kaena makanannya enak !
Beberapa kali saya mencoba dan membuktikan apakah dengan ramainya pengunjung suatu rumah makan, maka makanan yang disajikan rumah makan tersebut enak.
Banyak rumah makan pinggir jalan atau kaki lima atau warung makan seperti itu berkembang melalui word of mouth. Mereka tidak melakukan promosi namun pelanggan lah yang menyampaikannya kepada orang lain.
Kalau Anda bandingkan dengan restoran-restoran besar seperti Mc Donald, Rumah makan Sederhana, Hoka-hoka Bento, Restoran Padang yang selalu ramai dikunjungi pembeli, ga usah dibahas lagi karena jelas mereka menjamin kualitas makanan mereka.
Masing-masing rumah makan tersebut jelas memiliki segmen pasar yang berbeda, tapi soal rasa bisa jadi sifatnya unik, artinya enak bagi kebanyakan orang. Tapi makan di warung makan pinggir jalan atau kaki lima memiliki keunikan sendiri. Orang biasanya mencoba makan di suatu rumah makan karena banyaknya pembeli yang datang. Mereka banyak yang beranggapan, kalau rumah makan tersebut ramai dikunjungi pembeli, dipastikan makanannya enak.
Beberapa waktu yang lalu saya mengamati rumah makan sunda yang baru dibuka. Kira-kira satu minggu pertama halaman parkir dipadati mobil-mobil pengunjung, yang berarti banyak orang yang makan di rumah makan tersebut. Apakah makanannya enak ?
Kadang-kadang saya berpikir, untuk menarik orang makan di rumah makan, kita bisa membuat kesan bahwa rumah makan kita ramai. Inilah yang saya sebut dengan crowd maketing. Ya.. membuat crowd – pengunjung ramai akan menarik orang untuk membelinya. Ada kesan emosional juga begitu melihat orang-orang ramai berkunjung.
Seperti rumah makan sunda tersebut, awalnya mengundang teman-teman atau rekan-rekan bisnis sehingga rumah makan terkesan ramai. Tentu saja, kualitas harus dijaga karena mereka akan makan lagi di rumah makan kita kalau makanannya enak.
Memasarkan dengan cara crowd marketing dengan menarik orang-orang datang berkunjung ke tempat kita karena melihat orang lain membeli, tentu tidak berlaku untuk semua jasa atau toko jika kualitas pelayanan yang disajikan tidak baik. Ada kalanya orang-orang tidak mau antre di toko karena ramainya pengunjung. Tapi soal rumah makan berbeda, karena ada kesan emosional dan soal lidah.
Anda percaya ? Cobalah kunjungi rumah makan yang ramai pengunjungnya, saya berani memastikan makanannya pasti enak.
Thursday, June 4, 2009
Look Professional
Labels: Self ImprovementJika Anda memilih suatu buku, pastilah Anda melihat sampulnya terlebih dahulu. Buku yang dikemas dengan sampul yang baik dan menarik akan membuat Anda tertarik untuk mengetahui isinya lebih lanjut. Sebaliknya, buku yang dicetak dengan sampul depan yang seadanya akan menimbulkan kesan yang biasa saja.
Hal ini berlaku juga apabila Anda bertemu pertama kali dengan seseorang. Pastilah Anda memberikan penilaian berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu. Barulah kemudian menilai hal yang lainnya.
Calon pelanggan atau pelanggan pun akan demikian pula dalam menilai seorang marketing. Dia akan enggan berhubungan atau membeli dengan seseorang apabila penampilannya tidak rapi dan tidak bersih.
Pelanggan akan memberikan penilaian kepada kita bukan hanya karena fakta tapi juga berdasarkan asumsi yang dia tetapkan berdasarkan pikirannya.
Penilaian ini utamanya terjadi pada menit-menit pertama bertemu dengan pelanggan yang dapat menciptakan kesan positif kepada kita. Kesan ini sangat berarti bagi Anda, karena kesan pertama bagi pelanggan akan menentukan keberhasilan Anda.
Lalu apa saja yang bisa membentuk penilaian seseorang ? pertama-tama, orang akan menilai kita melalui penampilan yang dapat dilihat dari pakaian yang kita kenakan, gaya rambut, dan asesori yang kita kenakan. 95% kesan awal pelanggan terhadap Anda ditentukan oleh penampilan Anda.
Pernah suatu kali saya kedatangan tamu yang ternyata adalah seorang Marketing Executive. Usianya kira-kira paruh baya, penampilan asal-asalan alias agak kumal, dengan membawa tas ransel yang juga seolah-olah membawa barang bekas. Ditambah lagi dengan rambutnya yang agak panjang melewati bahu. Hampir semua orang di kantor saya tidak menyukai orang tersebut. Itu karena penampilannya !
Pada umumnya, pelanggan akan menyukai penampilan kita yang bersih dan rapi. Bau mulut dan bau badan yang kurang enak juga akan mempengaruhi pembicaraan Anda dengan pelanggan.
Dengan pakaian, sepatu, wajah dan rambutnya, pelanggan akan menilai apakah kita profesional dan bersungguh-sungguh. Pelanggan yang melihat penampilan Anda yang baik juga akan berpikir, pastilah Anda bekerja pada perusahaan yang bonafid dengan produk-produk yang berkualitas.
Bila perusahaan mengharuskan Anda untuk mengenakan pakaian seragam, gunakanlah pakaian seragam tersebut dengan rapi. Perusahaan yang bonafid biasanya mempunyai aturan tentang penggunaan seragam.
Hal ini memberikan perasaan bangga pada marketing tersebut dan otomatis akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap para marketing serta dapat meningkatkan citra perusahaan.
Hal ini pernah terjadi di salah satu BUMN yang pernah membebaskan karyawannya untuk tidak menggunakan pakaian seragam. Namun hal ini tidak belangsung lama karena berdampak buruk baik terhadap para marketing-nya maupun terhadap perusahaan tersebut.
Penggunaan seragam selain menunjukkan ciri khas perusahaan, ternyata juga bisa memberikan image yang positif bagi pelanggan. Tidak jarang seorang marketing dikenal oleh pelanggan karena seragamnya yang mengingatkan pelanggan kepada perusahaanya.
Cobalah Anda renungkan, bila Anda sedang berada di bandara, dan Anda belum memegang tiket untuk penerbangan Anda saat itu. Kebetulan Anda melihat seoang karyawati yang menggunakan seragam merah.
Maskapai penerbangan apa yang Anda ingat ? Atau Anda melihat karyawan lainnya yang menggunakan seragam biru, orange, batik atau yang lainnya. Dalam hal ini pikiran Anda akan digiring kepada perusahaan penerbangan tertentu yang akhirnya dapat menentukan pilihan Anda saat itu.
Tentu saja penampilan Anda disesuaikan dengan produk yang Anda jual atau dengan siapa Anda menjual. Jika Anda menjual kepada petani sebagai pemasok produk-produk pertanian, mungkin ceritanya akan berbeda.
Beberapa tips praktis untuk menjaga penampilan Anda agar kelihatan professional :
1. Rambut : bersih dan disisir rapi.
2. Jenggot dan kumis : tipis, rapi.
3. Pakaian : bersih, model tidak berlebihan, sesuai dengan standar perusahaan.
4. Sepatu : bersih dan bila perlu disemir secara teratur
5. Kesehatan pribadi : hindari rambut berminyak, bau badan, bau mulut, bau nafas, dan jaga kebersihan kuku
6. Aksesori : tidak berlebihan, sesuaikan dengan busana.
Jadi perbaiki dan sesuaikan penampilan Anda untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang profesional dalam bidang Anda.
Be a sniper, not just Rambo
Anda pernah menonton film Rambo ? Saya sangat terkesan dengan seri film Rambo, khususnya Rambo-1. Bagaimana dia melumpuhkan musuh-musuhnya dengan menghamburkan banyak peluru sehingga musuh-musuhnya berhasil dilumpuhkan.
Dalam marketing, strategi melumpuhkan (baca : merekrut) pelanggan, seperti cara Rambo tersebut tidak dianjurkan. Selain menghabiskan banyak peluru (baca : sumber daya), sasaran yang ditembak tidak semuanya berhasil dilumpuhkan. Anda perlu menjadi sniper, membidik dengan tepat musuh-musuh Anda sehingga setiap peluru berdaya guna dan tepat mengenai sasaran.
Bedasarkan Psikografi, seperti kepribadian, aktivitas, gaya hidup, opini atau tingkat penggunaan.
Perilaku dan kebutuhan pada masing-masing kategori di atas berbeda-beda. Perbedaan geografi misalnya, kebutuhan konsumen di wilayah Jawa Tengah, berbeda dengan kebutuhan konsumen wilayah Sumatera. Demikian juga, perbedaan dari kategori demografi, misalnya kebutuhan anak-anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Demikian juga pada kategori lainnya.