Awalnya saya bingung juga ketika ditanya bagaimana senyum yang baik itu. Wah… ini pertanyaan yang gampang-gampang susah (gampangnya 2x, susahnya 1x). Senyum itu ya senyum, keluar dari hati yang bersih, iklas, tanpa pamrih, menyenangkan dan tulus. Dalam kuliah umum yang lalu, saya dapat rumus yang jitu yaitu smile 2-2-7.

About Me
- I Made Wirya Saputra, SE, MM
- Seorang dosen, trainer dan praktisi serta pengamat di bidang marketing, manajemen, dan bisnis.
Labels
- Berita Pendidikan (2)
- Customer Service (12)
- Kepuasan Pelanggan (7)
- Logistik (4)
- Manajemen (10)
- Marketing (41)
- Motivasi (56)
- Pelayanan Memuaskan (27)
- Quotes (1)
- Self Improvement (11)
- Selling (11)
- Time Management (2)
Blog Archive
-
▼
2009
(101)
-
▼
May
(20)
- Smile 2-2-7
- Pelayanan sepenuh hati
- Step by step Menyusun Marketing Plan
- Promosi : biaya atau investasi ?
- Pergaulan
- Spiritual Marketing
- Smile is not enough
- Shar-E
- Action may not always bring happiness
- Pelayanan memuaskan di sebuah Toserba
- Menyikapi Kritik
- The Pursuit of Happyness
- Parkinson's Law
- Pelayanan GRAMEDIA
- Mengubah Kebiasaan
- Teori Getok Tular
- Mc Donalds
- Proses pelayanan di Bank Permata
- Variabilitas jasa
- Bercita-citalah setinggi langit
-
▼
May
(20)
Sunday, May 31, 2009
Smile 2-2-7
Labels: Motivasi, Pelayanan MemuaskanFriday, May 29, 2009
Pelayanan sepenuh hati
Labels: Pelayanan MemuaskanKalau Anda tanya sama istri Anda,” Maukah kamu menerima cinta saya setengahnya, sementara setengahnya akan saya simpan ?” Apa kira-kira jawabanya ? Tentu istri Anda tidak akan mau, bukan? Demikian pula kalau Anda memberikan kasih sayang Anda kepada anak-anak Anda, tentu anak Anda merasakan ada sesuatu yang kurang dari Anda.
Thursday, May 28, 2009
Step by step Menyusun Marketing Plan
Labels: MarketingMenjelang akhir tahun, para marketer biasanya disibukkan dengan penyusunan Marketing Plan. Meskipun kelihatanya mudah, namun untuk menentukan peramalan terhadap masa yang akan datang tidak semudah yang dibayangkan. Seorang marketer harus bisa memasukkan asumsi-asumsi yang diprediksi di masa mendatang. Jadi tidak hanya sekedar mengisi dengan angka-angka saja, tetapi memerlukan analisis terhadap situasi lingkungan dan internal perusahaan.
Untuk membuat marketing plan yang baik maka Anda perlu mengikuti beberapa tahapan-tahapan secara sistemastis. Memang tidak ada standar mengenai tahapan-tahapan dalam penyusunan Marketing Plan ini, karena setiap Marketing Plan perusahaan adalah unik sehingga Anda harus menyesuaikan rencana Anda dengan kebutuhan-kebutuhan Anda.
Namun secara umum, ada komponen-komponen yang tidak boleh Anda lewatkan. Sebuah marketing plan seharusnya selalu mempunyai analisis situasi, strategi marketing, sales forecast dan budget/ anggaran.
Langkah 1 : Analisis situasi.
Sebelum menetapkan sasaran, Anda perlu melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Biasanya, analisis ini meliputi analisis makro dan analisis mikro. Analisis makro biasanya meliputi analisis SLEPT yaitu Social, Legal, Economic, Political, dan Technological. Sedangkan analisis mikro meliputi analisis Company, Customer, dan Competitor. Analisis Company meliputi analisis kapabilitas perusahaan, analisis Customer meliputi market forecast, segmentasi, informasi tentang perilaku pelanggan dan analisa kebutuhan pasar. Sedangkan analisis persaingan menyangkut kegiatan pesaing.
Langkah ke-2 : Analisis SWOT
Analisis SWOT menyangkut 4 hal yaitu Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat. Analisis ini untuk menjawab pertanyaan “Where are we now?” sehingga dapat menyiapkan sasaran pemasaran lebih tepat.
Langkah ke-3 : Membuat Marketing Strategy
Langkah ini paling tidak memuat statement misi, objective dan focus strategy meliputi segment focus dan product positioning. Contoh misi perusahaan adalah untuk menjadi produsen air mineral yang terkemuka. Ini adalah tujuan kualitatif. Sasaran secara kuantitatif (objective) dilakukan dengan memuat tujuan berupa angka-angka seperti target yang ingin dicapai, pertumbuhan, market share dan lain-lain. Strategi ini sering dimuat dalam istilah STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning). Strategi pemasaran sering juga diwujudkan dengan taktik pemasaran yang meliputi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion).
Strategi ini kemudian diwujudkan dalam berbagai program pemasaran, yang biasanya meliputi kegiatan promosi, distribusi, dan lain-lain.
Langkah ke-4 : Forecast
Langkah ini memuat secara detail penjualan yang direncanakan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat pendapatan per produk, per wilayah, per channel, serta penanggung jawab masing-masing.
Langkah ke-5 : Penentuan budget
Langkah ini memuat secara detail biaya-biaya yang dikeluarkan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat program/ taktik pemasaran secara spesifik, siapa penanggung jawab, serta berbagai elemen kegiatan.
Hal yang sering menyulitkan para marketer menyusun marketing plan adalah kurangnya informasi misalnya perilaku pelanggan, siapa pelanggannya. Atau tentang kompetitor, siapa saja mereka, apa kegiatan-kegiatan mereka. Bahkan untuk memotret penjualan perusahaan saja, terkadang data-datanya sulit diperoleh. Kalaupun ada, data-datanya merupakan data yang sangat mentah yang mengharuskan marketer menghabiskan banyak energi dan waktu untuk mengolahnya lebih lanjut.
Karena kurangnya informasi, maka penyusunan Marketing Plan sering hanya dengan menggunakan feeling. Oleh karena itu, agar Marketing Plan tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan, seyogyanya Anda melakukan riset tentang informasi–informasi yang akan dibutuhkan untuk menyusun Marketing Plan.
Selamat bekerja dalam menyusun Marketing Plan
Promosi : biaya atau investasi ?
Beberapa waktu yang lalu, saya diancam oleh manajer keuangan saya yang mengatakan bahwa jika target saya tahun ini tidak tercapai, maka anggaran biaya promosi tahun depan akan dikurangi.
Mungkin Anda juga sering mendengar hal-hal seperti itu. Apalagi di jaman krisis, di saat penjualan mengalami trend penurunan maka pertama-tama anggaran yang dikurangi oleh para manajer keuangan biasanya adalah anggaran promosi.
Lalu apa akibatnya kalau anggaran promosi dikurangi ? Ya, perusahaan akan semakin lemah untuk berpromosi atau membuat program-program komunikasi kepada pelanggan juga akan berkurang, dan akhirnya penjualan pun akan terus mengalami penurunan.
Demikianlah, mereka lupa kalau anggaran promosi tersebut adalah investasi. Kalau dilihat lebih mendalam, fungsi promosi itu ada bermacam-macam. Bila produk tersebut merupakan produk baru, maka fungsi promosi lebih merupakan pengenalan produk atau bersifat mendidik konsumen. Di saat penjualan produk sudah mengalami peningkatan penjualan, maka fungsipromosi adalah mengingatkan. Di saat produk sudah mengalami kematangan, maka promosi berfungsi untuk mempertahankan citra produk atau perusahaan. Ujung-ujungnya adalah penjualan juga. Mengingatkan konsumen untuk tetap membeli produk Anda, citra meningkat akhirnya berimbas pada penjualan.
Jauh lebih penting kalau Anda melakukan pengukuran-pengukuran tentang efektivitas promosi yang dilakukan daripada hanya melakukan tindakan pemotongananggaran. Misalnya, Anda mengeluarkan biaya promosi Rp 400 juta, maka Anda akan memperoleh hasil Rp 4 Milyar. Namun, jika biaya promosi dinaikkan, misalnya menjadi Rp 600 juta, namun hasil pendapatan yang diperoleh tidak bertambah, maka program promosi tersebut harus dievaluasi.
Banyak yang berpendapat kalau promosi atau iklan adalah biaya. Jika dianggap sebagai biaya, maka anggaran tersebut akan mudah untuk dikurangi. Namun jika Anda berpikir sebaliknya, bahwa promosi adalah sebuah investasi, maka langkah yang lebih penting dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi dengan melakukan test-test dan pengukuran.
Justru di saat-saat krisis anggaran promosi seharusnya dinaikkan. Jika orang lain tidak bisa melakukan kegiatan promosi karena anggaran dikurangi, maka Anda punya kesempatan lebih banyak untuk mengkomunikasikan produk Anda karena anggaran Anda meningkat. Anda akan memperoleh kesempatan yang lebih baik dari pesaing Anda untuk melakukan komunikasi kepada pelanggan.
Jadi jangan hanya sekedar memotong anggaran , namun lakukan test and measure untuk melihat efektivitas promosi yang dilakukan.
Monday, May 25, 2009
Pergaulan
Labels: Motivasi, Self ImprovementDalam kehidupan Anda sehari-hari, Anda pasti bertemu dengan banyak orang. Ini adalah sifat manusia sebagai makhluk sosial, berinteraksi dengan lingkungannya. Jika Anda sudah bekerja, maka Anda pasti akan berinteraksi bergaul dengan orang-orang yang bekerja di kantor Anda. Sebut saja dengan atasan Anda, rekan sekerja Anda, atau bawahan Anda. Di rumah Anda juga sering bertemu dengan anak dan istri/ suami Anda, dan begitu juga dengan lingkungan masyarakat.
Bermacam-macam tipe orang yang akan ditemui mulai dari orang pesimis, maupun orang optimis, orang yang suka mengeluh, orang berpikiran maju, orang yang gagal atau pun orang sukses. Diantara orang-orang tersebut ada yang dapat memotivasi Anda, bahkan banyak yang justu melemahkan sikap mental Anda.
Orang-orang pesimis akan cenderung melihat dari sudut pandang negatif, melihat dari sisi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Cobalah dengar apa kata orang-orang pesimis,”cara itu terlalu sulit bagi kita”. Orang-orang ini akan melemahkan sikap mental Anda, menurunkan semangat Anda.
Sementara orang-orang optimis sebaliknya, akan berpikir secara positif dengan selalu melihat peluang-peluang yang ada. Mereka akan berkata,”coba cara yang lain”. Atau “masih ada kesempatan untuk mengejar target ini”. Berbeda dengan orang-orang pesimis, orang tipe ini akan mampu memberikan inspirasi dan memompa semangat Anda ketika Anda sedang menghadapi suatu masalah.
Orang-orang negatif akan cenderung menyalahkan orang lain atau lingkungan mereka. Sebaliknya orang-orang positif akan melihat dan bercermin kepada diri sendiri dan kesempatan.
Dengan siapa Anda bergaul akan menentukan siapa Anda. Ada yang mengatakan, jika Anda bergaul dengan pencuri, sebaik apa pun Anda, orang lain akan melihat Anda adalah temannya pencuri, bahkan Anda juga bisa di cap sebagai pencuri. Cap “pencuri” akan dekat dengan kehidupan Anda. Namun jika Anda bergaul dengan orang-orang baik, maka Anda pun akan dipandang sebagai orang baik.
Orang-orang yang sukses akan membuat Anda ikut termotivasi untuk sukses, orang-orang yang rajin atau semangat akan ikut menentukan sikap dan perilaku kita. Kita sering mendengar dari orang tua kita, kalau kita dekat dengan penjual minyak wangi, maka kita pun juga ikut menjadi wangi. Jadi lingkungan di mana kita berada akan ikut menentukan perilaku kita. Mereka akan ikut menentukan apakah Anda menjadi orang yang pesimis, atau orang yang optimis.
Saya mengamati perilaku orang-orang yang kantoran yang sering bersama-sama dan berkumpul bersama. Umumnya, perilaku mereka satu sama lain sangat mirip. Satu kelompok sering membicarakan hal-hal negatif mengenai tempat kerjanya, fasilitas yang disediakan perusahaan, atau pimpinan yang kurang responsif terhadap ide-ide mereka. Nyatanya mereka juga sepertinya tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Di sisi lain, kelompok orang-orang ulet akan lebih banyak berbicara mengenai apa yang bisa mereka lakukan, mengapa kondisi perusahaan sepertinya tidak begitu baik perkembangannya, namun tindakan nyata yang dilakukan lebih banyak dari kelompok pertama tadi. Dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut masing-masing mempunyai tipe dan perilaku yang sama.
Lihatlah mereka yang umumnya adalah perokok. Mungkin termasuk Anda sendiri, pada awalnya kebiasaan merokok yang Anda lakukan sekarang adalah hasil dari pergaulan Anda yaitu bergaul dengan orang-orang yang merokok. Begitu juga dengan prestasi yang didapatkan oleh seseorang, karena dia berteman dengan orang-orang yang juga mempunyai kemauan untuk maju.
Sebagai seorang karyawan ataupun pelajar, tentu Anda pun mempunyai target-target terentu dalam kehidupan Anda. Mungkin target dari perusahaan Anda, atasan Anda, atau tanggung jawab Anda terhadap keluarga. Jika sukses yang Anda inginkan bergaulah dengan orang-orang yang sukses, dengan orang yang mempunyai pikiran positif. Jika ingin sukses, pilihlah lingkungan yang mendukung pergaulan Anda untuk sukses. Semakin lama Anda berada dalam pergaulan suatu kelompok tertentu, maka Anda secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan perilaku Anda.
Jadi lingkungan dan pergaulan Anda akan ikut mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan Anda. Ubahlah pergaulan Anda jika saat ini di sekitar Anda lebih banyak berkumpul orang-orang yang negatif, pesimis atau sejenisnya. Evaluasilah, seberapa banyak lingkungan Anda dapat memberikan inspirasi bagi Anda atau dapat memompa semangat Anda.
Jadi, pintar-pintarlah bergaul, carilah pergaulan yang dapat memotivasi Anda. Pergaulan akan menentukan siapa Anda, dan akan menjadi apa Anda.
Saturday, May 23, 2009
Spiritual Marketing
Labels: MarketingSebuah pendekatan baru bagaimana pemasar melakukan strategi pemasaran dengan menggunakan unsur-unsur spiritual yang ada dalam masyarakat. Makna spriritual di sini tidak selalu yang berkaitan dengan agama atau relegius, tetapi juga mencakup aktivitas-aktivitas sosial dan artificial.
Konsep marketing dengan pendekatan spiritual mempunyai makna yang berkaitan dengan religius, dan disertai dengan nilai-nilai spiritual seperti keterbukaan, kejujuran, rendah hati, bisa dipercaya dan dibangun dengan tindakan-tindakan yang mulia.
Terbuka, mengandung makna, perusahaan tidak menyembunyikan hal-hal yang seharusnya memang harus diketahui oleh konsumen. Misalnya unsur-unsur yang ada dalam produk tersebut. Jujur, bahwa perusahaan tidak berbohong kepada konsumen, berbicara apa adanya tentang suatu produk. Ini akan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen pada suatu produk. Yang terpenting adalah tindakan-tindakan mulia yang dilakukan perusahaan yang dapat membantu masyarakat banyak, tidak hanya sekedar mencari keuntungan tertentu. Semua itu dibangun untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Tentu saja dengan menghubungkan dengan nilai-nilai spritualitas dan atau sosial, pelanggan lebih memiliki ikatan emosional dengan produk atau perusahaan. Dengan adanya kegiatan yang bernuansa religius, perusahaan berharap dapat menarik simpati masyarakat.
Banyak perusahaan yang sudah melakukan spriritual marketing ini, sebagian hanya menggunakannya sebagai alat kosmetik, namun banyak perusahaan yang mengemas pemasarannya dengan konsep spiritual marketing untuk jangka panjang. Pendekatan spritual juga dilakukan untuk melakukan diferensiasi dengan produk atau perusahaan lain.
Kasus yang menggunakan konsep spritual seperti yang terakhir ini sudah dari awal program pemasarannya memang ditujukan kepada segmen pasar yang religius. Sebut saja perbankan syariah, yang memang ditujukan kepada masyarakat muslim atau mereka yang menggangap bunga bank adalah riba. Bank yang sejak awal menggarap pasar ini adalah Bank Muamalat . Sementara itu produk-produk yang berkaitan dengan agama misalnya Sunsilk yang ditujukan kepada wanita berkerudung, ada juga pasta gigi Siwak, atau mie Alhami atau Salami.
Jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim diperkirakan 180 juta, memang luar biasa. Daya beli mereka relatif besar sehingga menarik perhatian pemasar untuk menggarap ceruk pasar ini.
Perusahaan juga bisa menggunakan aktivitas sosial untuk menarik simpati masyarakat. Program-program pemasaran seperti ini biasanya merupakan program jangka pendek. Produknya tidak langsung berkaitan dengan nilai religius namun aktivitas sosialnya yang berkaitan dengan nilaia religius.
Misalnya, ketika terjadi bencana di Aceh atau Jogyakarta, banyak perusahaan memanfaatkan kejadian ini dengan memberikan sumbangan bagi yang tertimpa musibah. Program yang dilakukan ini bisa membuat simpati masyarakat dan citra perusahaan meningkat. Mereka menggangap perusahaan peduli dengan mereka sehingga citra positif akan mudah terbentuk. Aktivitas dengan pendekatan spritual marketing juga dilakukan dengan menyisihkan sebagian hasil penjualan untuk dana amal.
Namun kegiatan pemasaran dengan spritual marketing tidak menjamin program pemasaran akan berhasil. Mie Alhami dan Sunsilk untuk wanita berkerudung yang disebutkan di atas, gaungnya kurang kelihatan. Ini memperkokoh argumen bahwa spiritual dengan pendekatan agama kurang tepat. Agama bukan dijadikan komoditi namun sebaiknya dijadikan spirit dalam mengembangkan strategi pemasaran.
Untuk membangun konsep spiritual marketing bisa dilakukan melalui komunitas-komunitas tertentu seperti komunitas pengajian, komunitas amal dan sebagainya. Komunitas ini akan menimbulkan rasa kebersamaan di antara mereka. Komunitas ini akan memberikan kekuatan kepada anggota komunitas yang lain.
Nilai-nilai spiritual harus melekat dalam suatu produk. Konsep 4 P dalam pemsaran (product, price, place, promotion) harus terpadu. Kesalahan dalam mengemas salah satu P tersebut akan menurunkan nilai spiritual. Misalnya, busana pakaian bisa saja merupakan busana muslim, namun belum tentu bernilai spiritual, karena program pemasaran yang dilaksanakan tidak terpadu misalnya promosi dan program diskon serta tempat promosi tidak menggambarkan nilai spiritual.
Konsep spritual marketing memang dapat menarik suatu komunitas tertentu, namun jika program pemasarannya tidak dilaksanakan secara terintegrasi maka konsep ini tidak bisa menjamin keberhasilan program pemasaran.
Smile is not enough
Banyak perusahaan yang sudah mengharuskan customer service untuk selalu tersenyum kepada pelanggan yang datang. Memang benar, senyum dapat membuat pelanggan senang, senyum merupakan simbol bahwa customer service ramah kepada pelanggan, dan juga berarti bersahabat dengan pelanggan.
Friday, May 22, 2009
Shar-E
Labels: MarketingSebenarnya saya sering berkunjung ke kantor pos untuk keperluan pembayaran cicilan maupun untuk pengiriman uang. Mungkin banyak yang belum tahu kalau kantor pos saat ini tidak hanya menyediakan pelayanan untuk pengiriman surat, atau kepanjangan tangan pemerintah untuk pembayaran BLT, tapi kantor pos saat ini juga memberikan layanan bidang lainnya seperti tempat untuk melakukan berbagai jenis pembayaran.
Untuk pegiriman berita, saya mengakui tidak pernah lagi menggunakan surat karena lebih praktis menggunakan handphone ataupun internet. Mungkin Anda juga. Tapi, tahukah Anda, bahwa di kantor pos Anda juga bisa menabung ? Selain bisa menabung di e’Batarapos, Anda juga menggunakan layanan Shar-E (Tabungan kerjasama Pos dengan Bank Muamalat) di Kantor pos.
Saya tertarik membahas shar-E ini karena selain produknya unik, produk ini juga memiliki berbagai keunggulan. Tabungan Shar-E ini merupakan produk tabungan yang disediakan oleh Bank Muamalat. Atau dengan kata lain, Kantor Pos bertindak sebagai agen bagi Bank Muamalat.
Uniknya produk ini adalah kemudahan dalam membuka tabungan ini. Nasabah cukup membeli stater pack seharga Rp 125 ribu, maka nasabah sudah mempunyai nomor rekening di kantor pos (Bank Muamalat) dengan saldo Rp 100 ribu.
Transaksinya pun sangat mudah. Untuk penyetoran, nasabah bisa menyetor melalui loket kantor pos dengan layanan SOPP (System Online Payment Point) serta di Kantor Bank Muamalat seluruh Indonsia.
Penarikan tunai dan transfer dapat dilakukan di seluruh ATM Bank Muamalat, ATM bersama dan ATM BCA. Kartu ini juga dapat digunakan sebaga kartu debit di semua merchant debit BCA.
Bukan main ! jadi kalau melihat luasnya jaringan pelayanan tabungan ini, maka jaringannya sebenarnya sangat luas melebihi jaringan ATM Bank BCA. Namun sayangnya banyak pelanggan yang tidak tahu tentang layanan ini. Tidak tahu, mungkin disebabkan karena mereka benar-benar tidak tahu, atau mereka tahu tapi tidak mau menggunakannya karena persepsi yang keliru tentang kartu ini.
Ketidaktahuan konsumen tentang kartu Shar-E ini mungkin karena promosi yang dilakukan oleh Bank Muamalat lebih pada promosi konvensional. Padahal, Bank Muamalat bisa memanfaatkan sisi spriritual dari produk ini. Saat ini banyak konsumen yang menjauhi hal-hal yang sifatnya riba. Seperti dilansir oleh Majalah Mix, jumlah penduduk muslim di Indonesia ada 84%, sehingga peluang tumbuhnya produk berbasis spiritual ini sebenarnya cukup tinggi.
Sementara kantor pos yang diandalkan untuk menjual produk ini hanya lebih fokus kepada distribusi dan penjualan, dan kontribusi pada marketing-nya kurang disentuh. Kantor pos hanya memberikan akses supaya orang-orang mudah menabung. Promosi yang dilakukan kantor pos lebih banyak melalui display spanduk, dan penyebaran brosur. Mungkin karena fungsi kantor pos di sini lebih pada fungsi agency, sehingga kurang melakukan aktivitas pemasaran.
Produk yang menarik jika tidak disertai dengan komunikasi pemasaran yang tepat, maka produk tersebut kurang berhasil. Bagaimana pun, persepsi harus dibangun agar bisa menarik pelanggan lebih banyak.
Tuesday, May 19, 2009
Action may not always bring happiness
Labels: Motivasi“Action may not always bring happiness, but there is no happiness without action”.
Pelayanan memuaskan di sebuah Toserba
Berikut surat yang disampaikan oleh seorang pelanggan yang berbelanaj di satu toko serba ada di Margahayu Bandung, disampaikan pada surat pembaca Harian Pikiran rakyat tanggal 18 Mei 2009. Saya sengaja sampaikan cerita ini kepada Anda sebagai inspirasi bagaimana pelayanan yang excellence dapat memuaskan pelanggan.
“Saya adalah pelanggan tetap salah satu toko serba ada di Margahayu Bandung. Saya selalu menyempatkan waktu untuk membeli keperluan sehari-hari di sana. Selain barangnya lebih banyak, pelayanannya pun cukup memuaskan dibandingkan di tempat lain.
Menyikapi Kritik
Seorang ayah dan anaknya sedang menuju suatu tempat dengan menuntun seekor kuda. Di tengah perjalanan, mereka berjumpa dengan seseorang yang mengkritiknya, mengapa kuda yang merupakan jenis tunggangan ini dituntun, bukan ditunggangi.
Menerima kritik tersebut, sang ayah dan anaknya jadi berpikir,”benar juga ya kata orang itu”. Maka kuda itu pun kemudian ditunggangi oleh sang anak. Selanjutnya mereka bertemu dengan orang lain yang mengatakan heran dengan kelakukan anak kecil, betapa teganya sang anak kepada ayahnya dengan membiarkan sang ayah berjalan kaki, sementara sang anak dengan enaknya duduk di punggung kuda. Seharusnya seorang anak menghormati sang ayah.
Akhirnya, sanga anak mempersilakan sang ayah untuk naik ke pungung kuda, sedangkan sang anak berjalan disampinya.
Selanjutnya, mereka bertemu lagi dengan orang lain yang mengkritiknya, mengapa sang ayah tidak membiarkan anaknya berjalan kaki. Seharusnya sang ayah kasihan kepada anaknya dengan membiarkan anaknya berjalan kaki. Dikatakan perilaku sang ayah ini sangat aneh, mengingat bahwa seorang anak pastilah lebih lemah dari sang ayah sehingga seharusnya anaknya lah yang menunggangi kuda.
Mendengar itu semua, akhirnya sang ayah memutuskan untuk naik kuda bersama anaknya. Karena kelebihan beban, sang kuda keletihan dan akhirnya roboh.
Cerita tersebut di atas menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang tidak memiliki pendirianatau sikap. Semua pendapat dan perkataan orang didengar dan kemudian dipatuhi.
Ketika menerima kritikan, begitu kritik disampaikan, sangat penting untuk menyadari bahwa Anda lebih banyak memiliki kontrol dibanding pengritiknya.
Lalu, bagaimana seharusnya Anda menghadapi kritik ?
Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda sedang dikritik. Apabila Anda menerima begitu saja kritik tersebut maka Anda seolah menjadi tidak berdaya. Anda nampak seperti tidak memiliki kepercayaan diri dan kehilangan penghargaan dari orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu, Anda harus sadar bahwa Anda sedang dikritik, dan selanjutnya menilai kritik tersebut.
Menilai maksudnya adalah menentukan apakah kritik tersebut valid atau tidak ? Selidiki fakta bahwa Anda benar-benar memahami ucapan dan maksud dari pengritik. Pertanyaan-pertanyaan ini layak ditujukan untuk menilai kritik tersebut yaitu : apa sebenarnya yang telah terjadi, dan apa yang keliru.
Lakukan evaluasi terhadap kritik yang dilontarkan, apakah kritik tersebut konstruktif atau tidak. Bisa saja Anda mengakui kebenaran kritik tersebut, atau sebaliknya menganggap kritik tersebut bisa menjerumuskan Anda. Di sini dibutuhkan kematangan berpikir untuk bertindak. Anda harus bisa memilah dan memilih mana kritik yang sifatnya konstruktif dan mana yang desruktif.
Yang paling penting adalah Anda harus bisa bertindak jangan sampai kritik yang disampaikan seperti yang dialami oleh sang ayah dan sang anak seperti cerita di atas.
The Pursuit of Happyness
Seberapakah kebahagiaan dapat dirasakan sepenuhnya oleh manusia? Ada yang bilang bahwa kebahagiaan bukan muncul dari diri sendiri, namun kebahagiaan muncul jika orang lain merasa bahagia atas hadirnya kita di tengah-tengah mereka. Namun, bagaimana pula jika kita ingin mencari dan mendapatkannya? Mampukah kebahagiaan dikejar?Sebenarnya siapakah Chris Gardner? dia adalah pialang saham terkenal di Amerika. Chris Gardner saat ini menjabat sebagai CEO Gardner Rich LLC. Seperti kebanyakan orang kaya dan sukes lainnya, Chris Gardner mencapai kesuksesan ini setelah melewati berbagai macam kesulitan. Sebelum menjadi orang sukses, Chris Gardner hanyalah seorang lulusan High School yang bisa dikategorikan miskin. Berkat kemauan dan usaha yang ulet dia bisa meraih kesuksesannya.
“Kebahagiaan tidak perlu dikejar, karena kebahagiaan timbul dari hati dan pikiran yang senantiasa bersyukur.”
Parkinson's Law
Anda masih ingat Muhammad Ali – mantan petinju juara dunia legendaris ? Muhammad Ali pernah terserang penyakit Parkinson karena benturan-benturan yang terjadi akibat pukulan lawan yang mengenai mukanya.
Saya tidak berbicara tentang Muhammad Ali di sini, tetapi ada hubungannya dengan penyakit Parkinson yang dideritanya. Parkinson dalam istilah ini adalah lupa dengan waktu.
Pernahkah Anda bekerja atau diberikan tugas oleh dosen, atasan Anda, atau orang tua Anda, ataupun Anda punya target namun dalam penyelesaian tugas tersebut Anda membutuhkan lebih banyak waktu dari yang seharusnya ? Setelah penyelesaian tugas tersebut Anda baru sadar, mestinya tugas tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dari yang seharusnya. Jika itu yang terjadi Anda sudah terkena penyakit Parkinson.
Nah, di sini Anda harus waspada terhadap bahaya Parkinson’s Law (Hukum Parkinson). Prinsip hukum ini adalah pekerjaan cenderung berkembang mengisi waktu yang disediakan berapa panjang pun waktu tersebut.
Misalnya, Anda hanya memiliki satu kegiatan dalam satu hari, maka bisa dipastikan, Anda pun hanya berhasil menyelesaikan satu kegiatan itu saja. Anda akan bekerja seperti siput karena berpikir bahwa target Anda hanya satu saja hari itu.
Sebaliknya, semakin banyak yang Anda jadwalkan, maka semakin banyak pula yang bisa Anda capai dalam satu hari.
Saya mengamati, orang-orang yang sibuk biasanya lebih disiplin dalam menggunakan waktunya. Orang yang menjadwalkan kegiatannya hanya sedikit, cenderung menggunakan waktunya lebih banyak untuk bersantai.
Oleh karena itu, jika Anda mengatur jadwal, saya sarankan, Anda benar-benar hati-hati menyusunnya. Susunlah jadwal kegiatan dengan mengisi sebanyak mungkin aktivitas dalam satu hari, tentunya dengan mempertimbangkan sifat kegiatan tersebut.
Kalau Anda yakin sanggup menyelesaikan satu tugas dalam satu jam, mengapa Anda harus menjadwalkan lebih dari itu ? Jadi jadwalkanlah kegiatan tersebut satu jam saja. Jangan lebih ! Kalau lebih saya berkeyakinan Anda akan mengisi dengan hal yang sia-sia, mulai dari melamun sampai kerja yang lebih lambat dari seharusnya.
Oleh karena itu Anda harus tahu beban kerja atau kemampuan Anda untuk menyelesaikan suatu tugas . Namun Anda juga tidak bisa memaksakan diri mengerjakan sesuatu lebih cepat dari sewajarnya, Karena Anda bisa stress.
Jadi pandai-pandailah mengisi waktu Anda, kerjakan berdasarkan target sesuai kemampuan Anda. Saya yakin, Anda akan lebih banyak bisa mengisi waktu Anda dengan kegiatan yang lebih produktif.
Salam luar biasa sukses !
Monday, May 18, 2009
Pelayanan GRAMEDIA
Labels: Pelayanan MemuaskanUntuk memperkenalkan dan menarik minat baca anak-anak saya, saya sering mengajak anak-anak berkunjung ke Toko Buku Gramedia.
Saturday, May 16, 2009
Mengubah Kebiasaan
Labels: MotivasiJika Anda bermaksud menghilangkan kebiasaan merokok, niatkan keputusan Anda untuk berhenti merokok. Bayangkan berapa banyak yang bisa dihemat dengan tidak melakukan kegiatan merokok, bayangkan kesehatan Anda dan anak-anak Anda. Bayangkan apa tujuan Anda semula untuk berhenti merokok. Anda harus punya tujuan ! Tanya kepada diri Anda sendiri mengapa Anda harus berhenti merokok ? Tujuan yang ingin Anda capai akan meningkatkan motivasi Anda untuk berhenti merokok.
Thursday, May 14, 2009
Teori Getok Tular
Labels: MarketingTeman saya begitu penasaran seperti apa sih film “Ayat-ayat Cinta” itu. Dia menonton karena tidak tahan dengan cerita teman-teman kantornya, dan tetangganya. Mereka Cuma bilang “Anda harus nonton, film nya bagus, rugi lho kalau ga nonton”.
Hal ini juga terjadi pada film “Laskar Pelangi”. Semua orang penasaran kepingin menonton film tersebut. Apalagi melihat Presiden kita (Bapak SBY) juga menonton film tersebut.
Mereka tidak ketinggalan mampir ke bioskop karena apa yang dikenal dengan teori getok tular. Dalam bahasa kerennya, istilah tersebut dikenal dengan Word of Mouth. Dalam Bahasa Indonesia kedengarannya lebih bersahabat : pemasaran dari mulut ke mulut. James Gwee bilang pemasaran dengan cara ini adalah MLM (Marketing Lewat Mulut).
Monday, May 11, 2009
Mc Donalds
Labels: Pelayanan MemuaskanSaya yakin Anda sudah mengenal restoran cepat saji MCDonald (McD) yang saat ini gerainya berada hampir di penjru dunia ini. Resto ini – di mana pun, selalu ramai dikunjungi pembeli. Kualitas – tentu tidak perlu diragukan lagi.
McD tentunya menjaga kualitas makanannya, yang dimulai dari bahan bakunya (ayam nya adalah ayam pilihan, demikian juga dengan kentangnya) dan demikian juga soal higienes-nya. Namun, soal rasa - menurut saya - restoran ini kalah lezat dibandingkan dengan restoran lain yang sejenis, sebut saja KFC, CFC, Wendy maupun TFC.
Lalu mengapa ya, restoran McD ini selalu ramai ?
Dari beberapa kali pengamatan saya, saya melihat McD sangat jeli mengemas pemasarannya melalui pelayanannya yang baik, bahkan saya berani menyebutnya sebagai pelayanan yang luar biasa. McD dikenal sebagai restoran yang pelayanan dan lingkungannya yang bersih.
Dalam hal kecepatan pemesanan misalnya, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menerima pesanannya. Setiap pelayan (customer service) mempunyai standar waktu tertentu yang diukur dengan jam pasir yang ada di setiap counter-nya. Jika waktu pelayanan melebihi standar yang telah ditentukan, pelanggan akan diberikan es krim cone gratis.
Untuk menjaga kesegaran burger nya, McD mempersiapkannya tidak lebih dari 10 menit. Lebih dari itu, burgernya nya dianggap tidak fresh.
Suasana McD juga sengaja diciptakan agar terkesan family dengan menciptakan ruang bermain bagi anak-anak, ruang untuk perayaan ulang tahun dengan dekorasi suasana anak-anak. Bahkan di McD tersedia paket untuk ulang tahun anak-anak lengkap dengan MC, dan pernak-pernik untuk ulang tahun. Jadi jika anak Anda berulang tahun, cukup pesan ke McD, dan semuanya akan disiapkan oleh McD.
Saat ini, menu makanan yang tersedia juga cukup bervariasi, tidak hanya burger yang sudah terkenal di McD tapi selain fried chicken nya, McD juga menyediakan makanan lokal seperti McBubur atau McRendang.
Yang jelas, McD memikat anggota keluarga melalui anak-anak. Bagaimana orang tua tidak ikut menemani atau makan di McD, lha yang meminta adalah anak-anak, yang jelas harus didampingi oleh orang tuanya.
Selain itu, di McD juga tersedia hot spot untuk pengunjung yang menginginkan suasana makan sambil ber-internet. Saya melihat beberapa muda-mudi makan di suatu sudut ruangan makan sambil bercanda ria membuka laptop dan main internet. Sungguh suatu pelayanan yang memuaskan, baik dalam hal kecepatan, kebersihan dan familiaritasnya.
Saya yakin Anda juga pernah makan di restoran McD ini, dan Anda juga suka kan makan dan nongkrong di McD ?
Thursday, May 7, 2009
Proses pelayanan di Bank Permata
Labels: Pelayanan MemuaskanHampir setiap bulan saya melakukan transaksi di Bank Permata baik untuk transfer ke orang tua, istri maupun setoran SPP anak saya. Bisa dikatakan saya adalah pelanggan yang cukup loyal pada bank swasta ini meskipun transaksinya tidaklah bernilai terlalu besar.
Selain itu saya juga merupakan nasabah bank pemerintah yang dekat dengan kantor saya, terutama untuk urusan gaji. Pelayanan di Bank Permata ini agak unik dibandingkan dengan bank pemerintah dekat kantor saya ini. Uniknya adalah kemudahan penyetoran bagi nasabah. Di bank ini, nasabah tidak perlu mengisi formulir yang cukup membutuhkan waktu, namun nasabah cukup hanya menyebutkan atau menunjukkan nomor rekening saja yang selanjutnya petugas bank akan menghitung jumlah uang yang disetorkan. Print out penyetoran kemudian disodorkan kepada nasabah untuk ditandatangani.
Friday, May 1, 2009
Variabilitas jasa
Labels: Pelayanan MemuaskanJasa memang mempunyai karakteristik yang unik yang membedakannya dengan suatu produk. Hal ini disebabkan karena sifat jasa yang tidak dapat dirasakan secara fisik.
Cobalah Anda pikirkan atau rasakan mengenai jasa pelayanan hotel. Apa yang membuat Anda puas dengan jasa pelayanan hotel. Jika pertanyaan ini saya ajukan ke orang lain, kemungkinan saya akan memperoleh jawaban yang berbeda. Berbagai atribut pelayanan yang melekat pada pelayanan hotel, sebut saja receptionist, makanan, kebersihan kamar, dan lain-lain.
Saya mempunyai pengalaman yang menarik mengenai pelayanan hotel. Tamu yang menginap kelihatannya cukup banyak, terbukti dengan banyaknya mobil yang diparkir di halaman hotel tersebut. Selain itu, kamar yang tersisa untuk ukuran family tinggal 2 buah. Saya mengambil kamar dengan jenis family, dengan pertimbangan cukup untuk berdua dengan teman saya.
Hotel ini cukup sederhana, namun memberikan fasilitas yang cukup memadai untuk harga yang saya bayar. Mulai dari penerimaannya oleh resepsionist yang sungguh sangat baik, kebersihan kamar mandi, AC, kebersihan kamar, menu makan pagi, televisi dan lemari pakaian semuanya memadai.
Meskipun hotel ini termasuk sederhana, tapi rasanya saya puas dengan pelayanan hotel ini. Pada waktu check in, saya diminta KTP sebagai jaminan. Namun dengan alasan bahwa KTP adalah identitas pribadi yang sangat penting bagi saya karena saya berada di luar daerah, maka sebagai gantinya saya membayar di muka untuk sewa kamar untuk hari pertama. Sedangkan sewa kamar untuk hari kedua saya akan bayar pada hari kedua atau pada waktu check out, sesuatu yang lazim yang diterapkan oleh hotel-hotel berbintang.
Sungguh saya dibuat cukup jengkel dengan petugas layanan yang pada hari kedua selalu ‘mengejar-ngejar’ saya untuk melunasi biaya sewa hotel tersebut. Bukan pada harga yang harus saya bayar tapi timing yang tidak tepat pada waktu menagih. Sore hari sekitar jam 15.00 WIB saya dibangunkan untuk membayar hotel, tetapi karena jengkel saya katakan saya akan bayar nanti sore saja. Tiga puluh menit lagi saya dibangunkan lagi diminta untuk membayar. Wah petugas ini rupanya takut kalau tamunya akan pergi. Padahal jelas-jelas mobil saya masih ada di luar. Pengalaman saya, di suatu hotel yang besar (hotel berbintang), pembayaran dilakukan pada waktu check out, bukan pada waktu di awal atau check ini, apalagi pada waktunya sedang istirahat, kemudian terus-menerus diminta membayar sewa kamar hotel.
Ini gara-gara timing penagihan yang tidak tepat, seolah-olah kami tidak dipercaya oleh petugas hotel. Saya jadi bertanya-tanya, apakah setiap tamu diperlakukan seperti itu ? Saya sendiri mendengar tamu lain juga diperlakukan hal yang sama dalam hal penagihan sewa hotel di hotel ini. Harus dibayar di muka.
Kepuasan yang semula sudah tertanam sejak memasuki hotel jadi berkurang karena perlakuan petugas yang kurang bijak dalam menerapkan suatu aturan.
Itulah karakteristik jasa, termasuk karakteristik jasa hotel. Kelihatannya sepele, namun cukup memberikan sentuhan kepuasan kepada pelanggan. Ibarat pepatah “rusak susu sebelanga karena setitik nila”, terjadi lah di sini.
Inilah yang disebut sebagai variabilitas jasa. Variabilitas mengandung pengertian bahwa jasa terbentuk sesuai dengan variasi kualitas atau jenis, terganung kepada kinerja yang sedang dikehendaki oleh pelanggan.
Penting bagi semua penyedia jasa memperhatikan semua atribut pelayanan. Meskipun kadarnya berbeda-beda, tapi ketidakpuasan atas satu atribut jasa akan mempengaruhi kepuasan total pelanggan.
Bagaimana menurut Anda ?
Bercita-citalah setinggi langit
Kalimat ini sangat populer di telingan saya sejak masih SD. Dari dulu sebenarnya anak-anak sudah diajarkan secara tidak langsung untuk bermimpi besar, bercita-cita tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin dewasanya seseorang, yang terjadi adalah sebaliknya. Saat ini banyak orang justru tidak berani lagi bercita-cita setinggi langit, apalagi melihat situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya, melihat keterbatasan dirinya, dan kekurangan lain yang dianggap sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk memiliki tujuan besar.
Mengapa Anda menjadi khawatir untuk menetapkan tujuan besar ? Apa yang membuat Anda takut untuk menetapkan target yangg tinggi ? Ada yang mengatakan,” Untuk apa punya tujuan besar, nanti kalau tidak tercapai bisa stres. Istilahnya kalau mimpi sampai lantai 10, kalau tidak terjangkau dan jatuh akan sakit sekali.”
Dulu saya juga berpikir demikian, tetapi jika tidak pernah punya tujuan besar, rasanya ini lebih menyedihkan karena tidak tahu harus mengejar apa dalam hidup ini. Saya pikir, jika tidak bisa sampai lantai 10 dan jatuh, setidaknya ada lantai 9 atau 8. Daripada saya bermimpi di lantai 2 dan jatuh di lantai 1, mengapa tidak sekalian tinggi saja mimpinya.
Kemudian saya kembali berpikir, mengapa harus membayangkan jatuh dulu, mengapa harus membayangkan tidak tercapai ? Mengapa tidak berpikir, jika nanti tercapai apa tindakan selanjutnya ? Fokus utama pemikiran kita akan mempengaruhi keputusan kita dalam menentukan tujuan. Jika fokusnya negatif, kecenderungan tujuannya tidak akan besar. Begitu pula sebaliknya, jika fokus Anda positif, tujuan yang akan Anda buat akan lebih tinggi.
Jangan pernah membatasi diri Anda dengan siapa pun dan dalam kondisi apa pun. Buang semua fokus negatif dan hambatan yang ada dalam pikiran, karena ini yang akan membuat Anda menghentikan atau mematikan tujuan besar dalam hidup Anda. Lakukan sesuatu yang luar biasa untuk hidup Anda.
Salam luar biasa sukses !
Sumber : Muk Kuang “Think and Act Like a Wniner”