Paradoks sebenarnya pertama-tama diulas oleh Charles Handy dalam bukunya The Age of Paradox tahun 1994. Dulu berpikir paradoks dianggap idiot, bodoh atau tidak bermoral, karena keluar dari tradisi atau kebiasaan cara pandang umum. Tapi sekarang…, ilmu pengetahuan mengajarkan kita untuk berpikir paradoks.
Mungkin contoh2 berikut ini bisa membuat Anda lebih mengerti atau malah bingung ? Jika Anda tambah bingung, ini berarti Anda menuju proses untuk mengerti. Ini adalah paradoks !!
Contoh pernyataan : “Kalimat ini salah”
Kalimat ini mengandung kebenaran kalau pernyataan ‘Kalimat ini salah’ benar, padahal sudah dinyatakan bahwa kalimat itu salah. Jadi yang benar itu adalah apabila kalimat itu salah. Jadi ini adalah sebuah paradoks. Bingung ya ?
Supaya lebih mengerti atau tambah bingung (?), saya akan ambilkan sebagian tulisan ini dari buku Marketing in Crisis oleh Rhenald Kasali untuk aplikasi paradoks dalam suatu bisnis .
Paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi. Atau menafsirkan sesuatu dari cara berpikir yang terbalik.
Misalnya, dulu waktu jaman Suharto, perkataan beliau sering ditafsirkan secara terbalik. Jika Suharto mengatakan ekonomi bagus, maka itu adalah pertanda sedang tidak bagus. Atau seorang Pangdam yang menyatakan wilayahnya aman, justru sebenarnya keadaan di wilayah itu ada masalah alias tidak aman. Jadi berpikir secara paradoks mungkin kita akan mendapat suatu kebenaran.
Sebuah Pernyataan : “Negara kuat di tangan pemimpin yang kuat yang menghasilkan kejayaan”.
Hal ini tidak selalu benar, jika kita berpikir paradoks, karena melihat dari berbagai pengalaman yang sudah-sudah, justru kejatuhan terjadi pada masa kejayaan. Misalnya, Kerajaan Majapahit berakhir pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk – pada masa kejayaannya. Demikian pula pada kerajaan Singosari, berakhir pada waktu puncak kejayaan di bawah pemerintahan Kertanegara. Jadi… kenyataan ini paradoks.
Sebuah contoh lain : “Bisnis yang baik adalah bisnis di lokasi yang aman, hindari semua risiko”. Paradoksnya adalah : Bisnis paling menguntungkan adalah justru berada pada lokasi yang sering berbahaya dan tidak menarik. Banyak koq bisnis yang berhasil justru berada di tempat bahaya.
Contoh lain lagi : Di masa ekonomi sulit, bisnis mengalami penurunan. Kenyataannya, justru di masa sulit banyak perusahaan yang berhasil tumbuh dengan baik (paradoks).
Pikiran paradoks adalah bersifat inkonsisten, sering dianggap idiot, bodoh atau tidak bermoral. Mengapa ? Karena manusia sangat menghargai konsistensi dan tradisi. Jika kita mengatakan yang paradoks, justru sering disepelakan, tidak dihargai, padahal kadang di situ lah terdapat kebenaran.
Mau contoh lagi ?
Orang yang sukses adalah apabila IPK di atas 3.0. Kenyataannya, banyak koq orang-orang yang sukses adalah orang yang IPK nya rendah (paradoks). Bahkan Bob Sadino mengatakan Anda tidak perlu sekolah untuk jadi pengusaha (sangat kontradiktif atau sangat paradoks !!!).
Perhatikan kenyataan-kenyataan berikut ini dan berpikirlah paradoks !
Prospek bagus. Berpikir paradoks : Hindari ! Kemungkinan berdarah-darah. Kelihatannya bagus, bahkan masuk peringkat AAA, tapi justru menyimpan potensi buruk.
Aman. Berpikir paradoks : Berhati-hati ! Bila perlu hindari. Perusahaan-perusahaan yang kuat, justru hancur dilanda krisis global, seperti AIG, atau Lehman Brothers.
Krisis. Berpikir paradoks : Peluang yang besar. Justru dalam situasi krisis ada peluang bisnis yang luar biasa.
Orang baik, dan ramah. Paradoks : hati-hati, siapa tahu dia berniat jahat. Banyak orang yang kelihatanya baik tapi ternyata penipu. Orang-orang yang kita duga sangat baik ternyata terlibat skandal yang memalukan. Sebaliknya, mereka yang berwajah garang , tak jarang kita temui adalah orang yang berhati mulia.
Inilah saatnya Anda berpikir paradoks, melihat dengan cara pandang yang baru.

About Me
- I Made Wirya Saputra, SE, MM
- Seorang dosen, trainer dan praktisi serta pengamat di bidang marketing, manajemen, dan bisnis.
Labels
- Berita Pendidikan (2)
- Customer Service (12)
- Kepuasan Pelanggan (7)
- Logistik (4)
- Manajemen (10)
- Marketing (41)
- Motivasi (56)
- Pelayanan Memuaskan (27)
- Quotes (1)
- Self Improvement (11)
- Selling (11)
- Time Management (2)
Wednesday, April 29, 2009
Berpikir PARADOKS
Labels: MarketingTuesday, April 28, 2009
Toko sepatu
Labels: Pelayanan MemuaskanIni satu lagi kisah pengalaman istri dan anak saya. Beberapa bulan yang lalu, istri saya membeli sepatu di toko sepatu Juwita di Jl Ahmad Yani Bandung yang akan diberikan sebagai hadiah ulang tahun anak saya. Anak saya tidak diajak ikut serta membeli ke sana karena ada kegiatan sekolah dan sekaligus sebagai surprise (kejutan) buat anak saya.
Sebelum membeli, istri saya ragu-ragu dengan nomor sepatu anak saya. Takut kekecilan, istri saya membeli sepatu dengan nomor 36, padahal istri saya sudah tahu bahwa sepatu di rumah nomor 35. Pertimbangannya, anak saya sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, mungkin sepatu yang ada sudah tidak cocok lagi, dan kebetulan yang sepatu anak saya robek di bagian ujungnya sehingga bisa patut diduga sepatu anak saya sudah kekecilan.
Benar, setelah dicoba di rumah, sepatu tersebut kebesaran. Mau tidak mau, ya harus ditukar lagi. Tapi sayangnya, struk pembelian sudah terlanjur dibuang dan tidak berhasil ditemukan. Sempat terjadi keraguan, apakah kalau tidak membawa bukti (struk) pembelian sepatu itu, kami akan kesulitan menukarkannya.
Ternyata tidak ! Penukaran sepatu tersebut tidak mengalami kesulitan. Pelayan toko tersebut ternyata dengan ramahnya menerima kehadiran kami, dan bahkan sama sekali tidak menanyakan struk pembelian tersebut.
Inilah sebuah contoh pelayanan pelanggan yang memuaskan. Toko tersebut menaruh kepercayaan yang tinggi kepada pelanggannya.
Apakah pemilik toko tersebut tidak khawatir kalau ada seseorang atau pelanggan akan menyalahgunakan kesempatan-kesempatan seperti tersebut ? Banyak penjual yang merasa takut memberikan garansi untuk hal-hal seperti itu. Tapi pemilik toko tersebut tidak ragu-ragu untuk memberikan garansi terhadap barang yang sudah dijual.
Pada kenyataannya, sangat jarang pembeli berbuat curang untuk kasus-kasus seperti itu, sehingga tanpa meminta struk pun Anda sebagai penjual harus berani memberikan jaminan terhadap produk yang Anda jual. Namun yang jelas, cobalah lakukan evaluasi apakah jaminan seperti itu akan berdampak terhadap banyaknya orang yang akan menukarkan sepatu dan bagaimana pengaruhnya terhadap penjualan Anda.
Jadi, lakukan pelayanan yang baik, karena hal seperti ini akan menjadi word of mouth untuk pelayanan Anda.
Monday, April 27, 2009
Miracle Doctor Advance
Labels: Marketing Saya sering sekali menerima surat pemberitahuan promosi berupa pemberian barang gratis, diskon atau hadiah-hadiah lainnya. Namun saya tahu itu semua adalah tipuan-tipuan menarik yang dilakukan perusahaan.
Friday, April 24, 2009
Menunggu : membosankan atau menyenangkan ?
Labels: Pelayanan MemuaskanMenunggu itu membosankan.
Itulah yang saya alami pada waktu antre menunggu pelayanan di suatu cabang bank. Saya memperhatikan hampir semua perilaku pengunjung saat itu. Ada yang membaca brosur yang disediakan oleh bank tersebut, ada beberapa orang yang sudah gelisah menunggu giliran dipanggil, ada pula yang membatalkan transaksinya, mungkin sudah terlalu lama menunggu. Ada pula yang asyik memainkan hp nya, entah main game atau sms an dengan koleganya.
Seseorang bertanya kepada satpam kira-kira berapa lama lagi dia harus menunggu, karena selain pengunjung yang cukup banyak, rupanya ada beberapa orang yang melakukan ransaksi cukup besar dan menggunakan BG (bilyet) sehingga membutuhkan waktu agak lama. Tidak ada kepastian jawaban dari satpam tersebut.
Lain lagi yang saya alami di bank yang lain. Meskipun jumlah pelanggan yang antre cukup banyak, tapi saya merasa lebih nyaman berada di situ. Selain suasana ruangan yang nyaman (sejuk), ada beberapa majalah yang bisa dibaca. Ada pula permen yang disediakan di suatu pojok ruangan, lumayan mulut bisa beraktivitas. Sambil menunggu, kita bisa menonton tv sehingga perhatian kita bukan pada berapa lama kita menunggu, namun terhibur oleh acara televisi pada waktu itu.
Itulah sedikit perbedaan dari dua layanan yang meskipun sama-sama antre cukup lama, tapi bisa memberikan suasna yang berbeda kepada pelanggan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suasana pengunjung. Yang jelas faktor kenyamana seperti suhu ruangan, adanya musik atau televisi sehingga pikiran pelanggan yang antre bisa beralih dan tidak terkonsentrasi pada lamanya antre tersebut. Ada bank yang memberikan nomor secara elektronik yang di dalamnya menginformasikan berapa lama pelanggan harus antre.
Ini sebetunya untuk memberi kepastian lama antre sehingga orang yang sangat sibuk dan mempunyai sedikit waktu sedari awal sudah bisa memprediksi waktu antre, bila perlu membatalkan kunjungan sedari awal – tidak perlu menunggu dengan waktu tunggu yang tidak pasti. Sebenarnya sangant simple, tetapi banyak perusahaan yang tidak memperhatikan hal-hal kecil seperti ini.
Sudah seharusnya Anda mencoba menciptakan hal-hal kecil atau suasana-suasana seperti itu sehingga pelanggan tidak merasa bosan berkunjung ke tempat Anda. Menunggu memang membosankan, tetapi menunggu juga bisa menyenangkan, tergantung kepada suasana menunggu !
Thursday, April 23, 2009
Menarik pelanggan
Labels: Pelayanan Memuaskan Pada suatu seminar James Gwee, dijelaskan bagaimana caranya mendatangkan pelanggan agar bersedia berkunjung ke perusahaan Anda. Pak James Gwee mengibaratkan bahwa perusahaan ibarat taman bunga dan pelanggan adalah kupu-kupu.
Jika Anda mengharapkan kupu-kupu banyak berdatangan ke tempat Anda, maka pilihlah bunga yang cantik, menarik, dan banyak mengandung madu. Peliharalah dan rawatlah bunga-bunga tersebut, niscaya kupu-kupu akan banyak berdatangan ke tempat Anda.
Sunday, April 19, 2009
Toga Mas
Labels: Pelayanan MemuaskanBeberapa waktu yang lalu, saya membeli buku di Toko Buku Toga Mas Bandung. Bukan kali ini saja saya membeli buku di sana, namun hampir tiap bulan saya berkunjung ke toko buku ini. Beberapa hal yang membuat saya terkesan dengan pelayanan di toko buku ini adalah :
Pertama, harga diskon sampai dengan 20%. Toko ini bisa dikatakan sebagai toko buku diskon karena sepanjang tahun selalu memberikan diskon untuk semua buku-buku yang dijual. Mirip dengan kios buku di Palasari, tetapi yang ini tempatnya lebih representatif karena selain dipajang dan bebas untuk melihat dan memilih buku, tempatnya pun terasa nyaman.
Kedua, pelayanan nya bagus. Jika Anda membutuhkan informasi tentang suatu buku karyawannya dengan sigap akan melayani Anda. Plus Anda juga bisa mencari buku-buku yang dibutuhkan melalui suatu komputer yang ditempatkan di dalam toko buku tersebut.
Yang ketiga, setiap buku selalu diberi sampul plastik setelah Anda membayar di kasir. Dengan demikian, buku yang dibeli sudah rapi dan lebih awet tanpa susah payah lagi menyampulinya di rumah.
Yang terakhir ini sebenarnya tidak terlalu penting tetapi membuat saya nyaman ke toko buku ini yaitu tempat parkirnya cukup luas dan gratis lagi. Meskipun parkir cuma Rp 1.000, bukan nilai rupiahnya yang memberatkan, tapi kadang hati ini tidak senang karena bayar juga tidak menjamin bahwa motor kita aman. Petugas parkir biasanya hanya mau uangnya saja tapi tidak peduli bagaimana pelanggan kadang susah mencari tempat parkir. Saya tidak pernah tidak kebagian tempat parkir, plus petugas parkir yang ramah selalu menyapa pelanggan yang datang dengan natural.
Pernah suatu ketika saya membeli buku di toko buku ini, namun sampai di rumah saya kecewa karena ada halaman yang hilang. Saya agak kawatir karena struk pembelian sudah saya buang, jangan-jangan buku tersebut t idak bisa ditukar.
Karena hari libur yang cukup panjang, saya kembali ke toko buku tersebut sekitar seminggu kemudian dan menceritakan buku yang cacat tersebut. Begitu mendengar penjelasan saya, petugas pelayanan segera mengganti buku yang cacat tersebut tanpa banyak bertanya.
Begitu mudahnya menukar buku tersebut, sehingga saya angkat jempol pada petugas tersebut. Petugas tersebut sama sekali tidak menaruh curiga apakah buku tersebut benar-benar di beli di toko buku tersebut. Bisa saja kita berbohong kan ?
Inilah pelayanan yang memuaskan karena menempatkan pelanggan sebagai orang yang harus dilayani. Pantas saja toko buku ini terus ramai dikunjungi para pelanggan.
Saturday, April 18, 2009
Mudah, asal tahu caranya !
Labels: Motivasi Ini pengalaman saya waktu kecil. Kakak saya menguji saya,”Bisa ga kamu mendirikan telur mentah ini di atas meja”. Lalu saya mencobanya. Ternyata ga bisa. Teman-teman saya juga mencobanya, ternyata sulit juga. Semua bilang TIDAK MUNGKIN.
Sunday, April 5, 2009
Bagaimana Anda merespon ?
Labels: MotivasiKita sering melihat tawuran warga terjadi hanya karena masalah kecil, yaitu tidak sengaja tersenggol oleh temannya pada waktu joged di suatu pesta. Baru-baru ini saya juga melihat bahwa simpatisan salah satu partai terlibat baku hantam pada waktu kampanye karena menyenggol rekan simpatisan pada waktu acara hiburan kampanye partai tersebut.
Mungkin ada sebagian orang yang begitu mobilnya atau motor yang dikendarai disalib, menjadi tersinggung dan akhirnya terjadilah kebut-kebutan antara keduanya. Atau keributan besar terjadi karena kendaraannya tersenggol oleh kendaraan lain.
Akibat yang ditimbulkan dari kejadian-kejadian tersebut di atas tentunya merugikan kedua pihak, bahkan masyarakat banyak. Mungkin Anda pernah melihat atau mengalami kejadian-kejadian serupa seperti tersebut di atas.
Mari kita lihat diri sendiri, bagaimana Anda merespon sesuatu hal. Jika Anda masih sangat emosional dalam merespon sesuatu berarti Anda belum bisa mengendalikan diri Anda. Cobalah Anda renungkan kejadian-kejadian tersebut di atas, jika Anda orang yang tersenggol atau disalib, apa sisi baiknya dan apa sisi buruknya langkah-langkah yang Anda lakukan.
Jika Anda berpikir positif, ‘mungkin dia tidak sengaja’ atau katakanlah dia sudah meminta maaf, maka tentu Anda dapat menimbang apa hasilnya kemudian. Anda dapat memilih tindakan-tindakan terbaik yang dapat Anda lakukan. Jika Anda berpikir dengan jernih, maka apa pun yang Anda lakukan, pastilah sesuatu yang baik.
Untuk bisa berpikir dengan baik dan jernih tentunya kita butuh latihan. Apalagi pada saat Anda mempunyai suatu masalah atau marah. Pada saat marah, Anda lebih banyak dikuasai faktor emosional. Inilah hal yang banyak terjadi dalam masyarakat kita. Hanya karena masalah-masalah kecil terjadi keributan yang berdampak luas dan merugikan banyak pihak.
Salah satu cara mengukur kualitas Anda adalah bagaimana Anda melakukan respon di saat Anda marah. Dan itu memerlukan kejernihan pikiran !